Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Kerap Serang RS di Gaza demi Tunjukkan Tak Ada Tempat Aman bagi Warga Palestina

Serangan Israel ke RS di Gaza dianggap demi memperlihatkan bahwa tak ada tempat aman bagi warga Palestina sejak perang pecah 7 Oktober 2023 lalu.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Israel Kerap Serang RS di Gaza demi Tunjukkan Tak Ada Tempat Aman bagi Warga Palestina
Citra satelit ©2023 Maxar Technologies / AFP
Gambar satelit handout yang dirilis Maxar Technologies pada 12 November 2023 menunjukkan kerusakan di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza. Lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, sejak perang meletus setelah militan Palestina menyerbu Israel selatan pada tanggal 7 Oktober dan menewaskan sedikitnya 1.200 orang, menurut angka resmi Israel. Serangan Israel ke RS di Gaza dianggap demi memperlihatkan bahwa tak ada tempat aman bagi warga Palestina sejak perang pecah 7 Oktober 2023 lalu. 

Tak hanya itu, serangan Israel ke rumah sakit juga dinilai lantaran tindakan tersebut direstui oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Eksekutif Quincy Institute for Responsipble Statecraft, Trita Parsi.

"Satu-satunya pengawasan dan batasan yang penting (bagi Israel) adalah berasal dari perintah (Amerika Serikat)," katanya.




Parsi juga menilai Israel tidak akan pernah menggubris seluruh desakan dari negara-negara dunia terkait serangan ke Gaza atau khususnya ke fasilitas seperti rumah sakit.

Baca juga: Di Forum APEC 2023, Mendag Singgung Situasi di Gaza hingga Serukan Reformasi WTO

Dia menduga kuat Israel baru berhenti melakukan penyerangan ketika AS meminta untuk menghentikannya.

"Perhitungan Israel adalah bahwa kemarahan internasional tidak menjadi maslah selama Amerika Serikat memang menolak membatasi tindakan Israel," ujar Parsi.

Kendati demikian, Parsi menilai AS mungkin bakal mendesak sekutunya itu untuk mengurangi persentase serangannya.

BERITA TERKAIT

Hal itu, sambungnya, lantaran citra AS yang memburuk di mata dunia buntut tidak adanya tekanan untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza.

"Kedudukan dan kredibilitas AS di dunia anjlok akibat 'lampu hijau' bagi tindakan Israel semacam ini."

"Mungkin saja hal ini tidak akan berlanjut lebih lama lagi, karena kerugian yang ditimbulkan oleh hal ini (serangan Israel ke Gaza) terhadap AS tidak dapat ditoleransi," kata Parsi.

12 Orang Tewas, Menlu Kutuk Serangan Israel ke RS Indonesia

Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi dalam press briefing, Senin (20/11/2023).
Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi dalam press briefing, Senin (20/11/2023). (Tangkapan layar Youtube Kemlu)

Pasca serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengutuknya.

Retno mengatakan serangan semacam itu telah melanggar hukum kemanusiaan internasional.

"Serangan itu jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional. Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan seluruh pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," ujarnya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kementerian Luar Negeri Indonesia, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Israel Bertubi-tubi Serang RS Indonesia di Gaza, 3 Relawan WNI Hilang

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas