Alasan Volodymyr Zelensky Copot Komandan Pasukan Medis Militer Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menunut perubahan cepat dalam operasi sistem medis Ukraina dan mencopot komandan pasukan medis Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuntut perubahan cepat dalam operasi sistem medis Ukraina.
Zelensky juga mengumumkan telah mencopot Komandan Pasukan Medis Angkatan Bersenjata Ukraina pada Minggu (19/11/2023).
Sebelumnya, posisi ini dijabat oleh Mayor Jenderal Tetiana Ostashchenko dan kini diisi oleh Mayor Jenderal Anatoliy Kazmirchuk.
Sebelumnya, Anatoliy Kazmirchuk merupakan kepala klinik militer di Kyiv.
Langkah itu diambil setelah Zelensky bertemu dengan Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, lapor Al Jazeera.
Alasannya adalah saat ini, Ukraina perlu menetapkan sebuah prioritas.
"Hanya ada sedikit waktu tersisa untuk menunggu hasilnya. Tindakan cepat diperlukan untuk perubahan yang akan datang," kata Zelensky dalam pidato video malamnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-636, Lagi-lagi AS Kirim Bantuan untuk Zelensky
"Tugasnya jelas, seperti yang telah berulang kali ditekankan di masyarakat, khususnya di kalangan petugas medis militer."
"Kami memerlukan tingkat dukungan medis secara fundamental bagi tentara kami," kata Zelensky, dikutip dari The Guardian.
Dalam unggahan Telegram, Umerov mengakui adanya perubahan tersebut.
Zelensky jatuhkan sanksi pada 37 kelompok dan 108 orang Rusia
Dalam perkembangan lain, Zelensky menjatuhkan sanksi terhadap 37 kelompok dan 108 orang Rusia, termasuk dua mantan pejabat tinggi Ukraina yang kini berada di Rusia.
Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Akan Serang Ukraina Besar-besaran Saat Kiev Kelelahan di Musim yang Membekukan
Mereka diduga terlibat dalam penculikan dan deportasi anak-anak Ukraina dari wilayah pendudukan.
Sanksi juga dijatuhkan pada individu yang dalam berbagai cara membantu teror Rusia terhadap Ukraina.
AS kirim bantuan lagi ke Ukraina
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) lagi-lagi mengirim bantuan untuk Zelensky,
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, belum lama ini melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina.
Sesampainya di Kyiv, ia melanjutkan bertandang ke Polandia menggunakan kereta api.
Di Polandia, Austin bertemu dengan Zelensky, Menteri Pertahanan Rustem Umerov, dan Kepala Staf Kemderal Valerii Zaluzhnyi.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Bidik Ibu Kota Negara, Moskow dan Kiev Panen Serangan Drone
Austin mengumumkan Pentagon akan mengucurkan bantuan senjata senilai 100 juta dolar Amerika ke Ukraina, yang diambil dari persediaan Washington.
Senjata-senjata itu juga mencakup artileri dan amunisi untuk sistem pertahanan udara.
"Paket ini juga mencakup Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS," kata Austin.
"Upaya Ukraina untuk mengalahkan pasukan Rusia sangat berarti bagi seluruh dunia, dukungan AS akan terus berlanjut untuk jangka panjang," tegas Austin.
Ukraina terima tank dari AS
Untuk membalas serangan Rusia, Ukraina meminta Barat mengirim bantuan tank.
Zelensky meminta ratusan tank, tapi baru lusinan yang tiba sampai saat ini.
"Tank tempur utama M1A1 Abrams yang dikirimkan Amerika Serikat tidak akan berpengaruh terhadap peperangan melawan Rusia," kata Zelensky.
Pasalnya, senjata lapis baja paling modern AS tersebut dikirimkan ke Kiev dalam jumlah 31 unit saja.
"Sejauh ini, saya hampir tidak bisa mengatakan bahwa mereka memainkan peran yang sangat penting di medan perang. Jumlah mereka terlalu sedikit," kata Zelensky dalam diskusi dengan jurnalis dari beberapa negara Afrika yang diterbitkan oleh kantornya pada hari Rabu (16/11/2023).
Diberitakan Russia Today, Zelensky menjelaskan, jumlah 31 kendaraan yang telah dikirim seluruhnya pada pertengahan Oktober itu terlalu kecil.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)