Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Bayi Noor Asal Gaza: Tetap Hidup Meski 3 Kali Diserang Bom Israel dan Kini Yatim Piatu

Bayi Noor sekarang menjadi yatim – piatu dan harus hidup sebatang kara karena kehilangan ibu, ayah, saudara kandung, kakek, dan neneknya.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kisah Bayi Noor Asal Gaza: Tetap Hidup Meski 3 Kali Diserang Bom Israel dan Kini Yatim Piatu
AFP/MOHAMMED ABED
Ilustrasi. Meski bayi Noor Ahmed Ashour diserang bom Israel sebanyak tiga kali, tetapi Noor kini menjadi yatim – piatu dan harus hidup sebatang kara karena kehilangan ibu, ayah, saudara kandung, kakek, dan neneknya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Sebulan pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan perang atas serangan yang dilakukan pasukan Hamas, puluhan tank militer Israel mulai meningkatkan agresi dengan membombardir sudut kota Gaza.

Tak terkecuali ke wilayah Khan Younis yang menjadi tempat paling aman bagi para penduduk Gaza.

Staf di Dewan Pengungsi Palestina menyebut serangan terjadi sehari usai pasukan Israel menyebarkan selebaran di al-Qarara dan daerah sekitarnya, mendesak warga sipil untuk mengungsi ke tempat lain.

Namun, belum sempat warga pergi menyelamatkan diri, puluhan tank tentara IDF Israel mulai menembakan sejumlah bom ke kawasan permukiman.

Baca juga: Terus Memburuk, 28 Bayi Prematur di Gaza Dievakuasi ke Mesir, 5 Lainnya Tewas saat Serangan IDF

Satu di antara korban dari serangan tersebut yaitu Noor Ahmed Ashour bayi perempuan umur 6 bulan yang menjadi satu-satunya yang selamat dari serangan bom mematikan Israel.

Bayi ini dinyatakan selamat usai tiga kali terkena serangan bom militer Israel. Pengeboman pertama terjadi saat ia dan kedua orangnya tinggal di lingkungan Rimal.

BERITA TERKAIT

Saat itu, Noor bersama ayah dan ibunya berhasil selamat dan memilih untuk mengungsi ke rumah bibinya yang ada di Khan Younis.

Tetapi tak lama dari itu tentara IDF Israel kembali memperluas agresi hingga wilayah Khan Younis yang menjadi tempat tinggal keluarga Noor.

Noor akhirnya dievakuasi ke kediaman keluarga ayahnya, namun lagi-lagi rumah tersebut turut menjadi sasaran serangan pengeboman tentara Zionis.

Meski Noor kembali selamat dari serangan maut tentara Israel. Tetapi akibat pengeboman tersebut, Noor kini menjadi yatim – piatu dan harus hidup sebatang kara karena kehilangan ibu, ayah, saudara kandung, kakek, dan neneknya.

Lebih lanjut menurut cuplikan video yang diunggah oleh akun Twitter Quds News, saat ini nyawa bayi perempuan itu dilaporkan aman walau mengalami sejumlah luka, dengan perban di kepala.

5.500 Anak di Gaza Jadi Korban Pembantaian Israel

Lima pekan setelah PM Israel meningkatkan agresi, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa lebih dari 5.500 anak telah terbunuh di Gaza.

Sementara ribuan anak Palestina lainnya dilaporkan mengalami disabilitas karena serpihan bom Israel merenggut anggota tubuh mereka, seperti tangan, kaki, jari.

Selain itu, sarana pendidikan di Palestina pun telah hancur akibat serangan bom yang diluncurkan oleh Israel.

Tak hanya itu akibat perang, anak-anak Gaza yang seharusnya dapat memperoleh pendidikan kini harus berjuang untuk bisa bertahan hidup di tengah serangan bom dari tentara Israel.

“Hari Anak Sedunia secara umum dianggap sebagai hari untuk merayakan pencapaian. Namun kini, hari ini menjadi hari berkabung bagi banyak anak yang baru-baru ini meninggal dalam konflik bersenjata,” kata komite hak anak PPB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas