WFP Sebut 2,2 Juta Orang di Gaza Butuh Bantuan Pangan Mendesak: Kami Perlu Akses dan Sumber Daya
WFP menyatakan sekitar 2,2 juta orang di Gaza membutuhkan bantuan pangan mendesak.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Program Pangan Dunia (WFP) telah menyerukan penghentian permusuhan di Jalur Gaza.
WFP menyatakan sekitar 2,2 juta orang di Gaza membutuhkan bantuan pangan mendesak.
Sehingga, untuk memberikan dampak yang nyata, WFP mendesak perlu dilakukannya penghentian pertempuran di Gaza.
“Sistem pangan yang ada saat ini sedang runtuh, dan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan, WFP dan mitra kami memerlukan peningkatan akses dan sumber daya seperti bahan bakar, gas, dan konektivitas,” ujar WFP, Selasa (21/11/2023), dilansir Al Jazeera.
Sementara itu, Siprus siap untuk segera mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza dengan kapal yang dapat menavigasi perairan dangkal jika kondisi di lapangan memungkinkan, seperti diberitakan AP News.
Hal itu disampaikan Presiden Siprus, Nikos Christodoulides, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Rudal Israel Hantam Lantai Dua Rumah Sakit Indonesia di Gaza, 12 Orang Tewas
Nikos Christodoulides mengatakan proposal negaranya untuk koridor maritim dari pelabuhan Larnaca ke Gaza di Siprus adalah satu-satunya yang saat ini sedang dibahas di tingkat internasional.
Menurutnya, hal itu sebagai cara yang layak untuk secara signifikan menambah aliran bantuan yang masuk ke wilayah kantong tersebut melalui Mesir.
Perencanaan koridor sepanjang sekitar 230 mil (370 kilometer) pada dasarnya telah selesai.
Christodoulides menyebut, bantuan dapat mulai mengalir ketika penghentian pertempuran diumumkan.
Ia mengatakan, mendapatkan lampu hijau untuk memulai pengiriman adalah masalah rumit yang memerlukan negosiasi rumit, karena operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
“Semua orang mendukung inisiatif ini, Uni Eropa, Amerika Serikat,” kata Christodoulides kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara.
“Ketika kami mengatakan bahwa kami adalah jembatan menuju kawasan ini, kami menunjukkan hal ini dalam praktiknya. Ini sangat penting bagi negara kita," jelasnya.
Baca juga: Korban Serangan Israel ke Gaza Setelah 44 Hari, Lebih 13.300 Orang Tewas, Termasuk 5.600 Anak-anak
Sebagai informasi, kini Ketua Hamas mengatakan kesepakatan gencatan senjata semakin dekat.
Dikutip dari Al Jazeera, berdasarkan laporan menunjukkan kemungkinan jeda pertempuran selama lima hari.
Sementara, ratusan warga Palestina terjebak di dalam Rumah Sakit Indonesia yang dikepung tank Israel.
Serangan Israel sebelumnya di RS Indonesia menewaskan 12 orang.
Serangan udara Israel di Gaza berlanjut sepanjang malam, antara lain menghantam kamp pengungsi Bureij, Rafah, dan Kota Gaza.
Lebih dari 13.300 orang telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah resmi korban tewas akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.