Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Dunia soal Gencatan Senjata Sementara Israel-Hamas hingga 7 Poin yang Disepakati

Israel-Hamas menyepakati adanya gencatan senjata selama empat hari, berikut ini poin-poin yang disepakati.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Reaksi Dunia soal Gencatan Senjata Sementara Israel-Hamas hingga 7 Poin yang Disepakati
AFP/HENRY NICHOLLS
Para pengunjuk rasa memegang plakat saat mereka memblokir pintu masuk pabrik BAE Systems selama protes 'Pekerja untuk Palestina Merdeka', menyerukan diakhirinya penjualan senjata ke Israel, dan mendukung gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas, dekat Rochester, tenggara Inggris pada 10 November 2023. 

TRIBUNNEWS.com - Israel dan Hamas telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata sementara.

Kesepakatan ini diikuti dengan kemungkinan pembebasan sekitar 50 orang sandera yang ditawan di Gaza sejak eskalasi militer meningkat pada 7 Oktober 2023, dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Kabinet Israel mendukung perjanjian tersebut setelah pembicaraan mengenai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Qatar, berlanjut hingga Rabu (22/11/2023) dini hari.

Dikutip dari AlJazeera, media Israel melaporkan adanya perdebatan sengit antar menteri pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pada akhirnya, hanya tiga dari 38 anggota kabinet yang menentang gencatan senjata, yaitu Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, dan dua anggota partai politik sayap kanan lainnya.

Baca juga: Gerah Dihajar Rudal Houthi Ansarallah, Komandan Angkatan Udara Israel Siap Bombardir Yaman

Kantor Netanyahu mengatakan, kesepakatan itu mengharuskan Hamas melepaskan sedikitnya 50 perempuan dan anak-anak dalam kurun waktu empat hari, selama gencatan senjata berlangsung.

Untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan, gencatan senjata akan diperpanjang satu hari, kata kantor Netanyahi, tampa menyebutkan pembebasan tahanan Palestina sebagai imbalannya.

BERITA REKOMENDASI

"Pemerintah Israel berkomitmen untuk memulangkan semua sandera."

"Malam ini, mereka menyetujui kesepakatan yang diusulkan sebagai tahap pertama untuk mencapai tujuan ini," ujar kantor Netanyahu.

Terpisah, Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang membenarkan bahwa 50 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza, akan dibebaskan dengan imbalan Israel akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara-penjara Israel.

Lalu, bagaimana reaksi dunia atas kesepakatan Israel-Hamas yang setuju gencatan senjata sementara?

Presiden AS, Joe Biden


Dalam sebuah pernyataan, Biden menyambut baik kesepakatan tersebut.

Ia berterima kasih pada Qatar dan Mesir, atas upaya mereka untuk mencapai kesepakatan.

"Jill dan saya telah menjaga hati semua orang yang disandera dan orang-orang yang mereka kasihi tetap dekat di hati kami selama beberapa minggu ini."

"Saya sangat bersykur bahwa beberapa dari jiwa-jiwa pemberani ini, yang telah mengalami minggu-minggu penyanderaan dan cobaan berat, akan dipertemukan kembali dengan keluarga mereka setelah kesepakatan ini dilaksanakan sepenuhnya," urai Biden, masih dikutip dari AlJazeera.

Biden menekankan, perjanjian ini perlu "dilaksanakan secara keseluruhan" dan "penting agar semua aspek dari kesepakatan ini dilaksanakan sepenuhnya".

Pemimpin Mayoritas Senat AS, Chuck Schumer

Schumer mengatakan "senang dan lega" bahwa 50 sandera akan segera kembali ke keluarga masing-masing.

Baca juga: Israel Hamas Sepakati Gencatan Senjata Sementara selama 4 Hari dan Bisa Diperpanjang

Ia juga menyebut, gencatan senjata sementara akan "memungkinkan bantuan kemanusiaan tambahan ke Gaza bagi jutaan warga Palestina yang tidak bersalah, dan tidak ada hubungannya dengan Hamas" merupakan "perkembangan positif".

Schumer melanjutkan, Senat akan "terus berupaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan tambahan untuk warga Palestina, dan memastikan Israel mendapatkan bantuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri guna memastikan Hamas tak lagi menjadi ancaman".

Direktur Human Rights Watch Israel dan Palestina, Omar Shakir

Shakir juga menyambut baik kesepakatan antara Israel-Hamas yang dimediasi oleh Qatar.

Ia menilai, penyanderaan dan blokade adalah kejahatan perang yang tidak bisa dibenarkan.

"Menyusul kekejaman massal yang terjadi beberapa minggu terakhir, kesepakatan hari ini disambut baik," katanya.

"Penyanderaan dan blokade bantuan adalah kejahatan perang yang tidak pernah bisa dibenarkan."

"Manusia bukanlah alat tawar-menawar. Gencatan senjata atau tidak, serangan yang melanggar hukum harus dihentikan untuk selamanya," imbuh dia.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani

Al Thani berharap kesepakatan gencatan senjata selama empat hari di Gaza akan menghasilkan perundingan damai yang komprehensif.

Sebagai mediator, Qatar mengucapkan terima kasi kepada mitra-mitranya yang turut berkontribusi dalam mencapai kesepakatan ini.

"Kami berterima kasih kepada mitra kami karena berkontribusi terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang dipimpin oleh Mesir dan Washington," ujar dia.

Kementerian Luar Negeri Rusia

Juru Bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova, menyambut baik kesepakatan gencatan senjata itu, menurut kantor berita Rusia, RI.

Sebelumnya, pada Selasa lalu, Rusia telah bergabung dengan anggota BRICS lainnya - Brasil, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan - menyerukan diakhirinya perang Israel di Gaza.

Kesepakatan Israel-Hamas

Pasukan keamanan Israel memeriksa dokumen para pekerja Palestina, yang bekerja di Israel, sebelum mengizinkan mereka melewati lubang di pagar keamanan di desa Muqeibila dekat kota Jenin di Tepi Barat pada 6 September 2021.
Pasukan keamanan Israel memeriksa dokumen para pekerja Palestina, yang bekerja di Israel, sebelum mengizinkan mereka melewati lubang di pagar keamanan di desa Muqeibila dekat kota Jenin di Tepi Barat pada 6 September 2021. (JALAA MAREY / AFP)

Baca juga: Aktris Hollywood Susan Sarandon DIkeluarkan dari Agensi Gara-gara Kritik Kebrutalan Israel di Gaza

Berikut ini adalah pengingat mengenai apa yang menurut Hamas telah disepakati dengan Israel sebagai bagian dari rencana gencatan senjata:

- Jeda sementara yang disepakati kedua belah pihak akan berlangsung selama empat hari;

- Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer;

- Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza;

- Pesawat tak berawak di Gaza selatan akan berhenti selama empat hari. Pesawat tak berawak akan berhenti di utara selama enam jam per hari;

- Israel "berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapapun di seluruh wilayah Jalur Gaza" selama masa jeda;

- Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Din;

- Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditawan sebagai ganti pembebasan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Israel diketahui telah mencantumkan nama-nama tahanan Palestina yang dijadwalkan untuk dibebaskan berdasarkan kesepakatan.

Daftar yang diunggah oleh Kementerian Kehakiman tampaknya mencakup 300 tahanan, dua kali lipat dari kesepakatan antara Israel-Hamas.

Israel Serang Tepi Barat

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul setelah serangan Israel di Gaza utara pada 22 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul setelah serangan Israel di Gaza utara pada 22 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (John MACDOUGALL / AFP)

Di tengah kesepakatan gencatan senjata yang telah tercapai, lima warga Palestina di Tepi Barat tewas akibat serangan pesawat tak berawak milik Israel.

Selain di Tepi Barat, sembilan warga Palestina lainnya juga tewas dalam serangan terbaru Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Sumber-sumber medis mengatakan kepada kantor berita Palestina, WAFA, anak-anak termasuk dia antara korban tewas itu.

Baca juga: Peran, Posisi, dan Alasan Qatar Sering Jadi Mediator Perang Israel-Hamas

Sumber itu juga mengatakan, beberapa orang dikhawatirkan tewas dalam serangan Israel lainnya di kamp pengungsi Jabalia di timur laut Gaza.

Dikutip dari Al Arabiya, serangan Israel semakin intensif selama beberapa jam terakhir di Jalur Gaza, sedangkan konfrontasi di lapangan dengan pejuang Palestina dan pasukan pendudukan Israel terus berlanjut di berbagai arah.

Ada kekhawatiran serangan udara akan meningkat pada Rabu hari ini, sebelum perjanjian gencatan senjata sementara berlaku.

Jumlah Korban

Menjelang berlakunya gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, jumlah warga Palestina yang tewas mencapai lebih dari 14 ribu.

Berikut ini jumlah korban tewas akibat serangan Israel per 21 November:

Korban di Gaza

Tewas: 14.100 orang, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan
Terluka: 33.000 orang, lebih dari 70 persen adalah anak-anak dan perempuan
Hilang: 6.800 orang

Korban di Tepi Barat

Tewas: 219 orang, termasuk 50 anak-anak
Terluka: Lebih dari 2.750 orang

Korban di Israel

Pada 10 November, pihak berwenang Israel merevisi jumlah korban tewas dari 1.405 orang menjadi 1.200

Tewas: 1.200 orang
Terluka: 5.600 orang

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas