20 Negara Barat Berkoalisi Bikin Pertahanan Udara untuk Ukraina dari Gempuran Rusia
Sebanyak 20 negara Barat sepakat membentuk koalisi untuk meningkatkan pertahanan udara demi melindungi Ukraina dari gempuran serangan Rusia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 20 negara Barat sepakat membentuk koalisi untuk meningkatkan pertahanan udara demi melindungi Ukraina dari gempuran serangan Rusia.
Terbentuknya Koalisi Barat untuk melindungi Ukraina ini diumumkan hari ini, Kamis (23/11/2023) dan semua anggotanya sepakat untuk meningkatkan pertahanan udara yang dianggap sebagai elemen kunci dalam perjuangan Ukraina melawan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, koalisi tersebut dibentuk pada pertemuan virtual "kelompok Ramstein" yang membahas kebutuhan militer Ukraina.
"Terima kasih kepada setiap negara yang berpartisipasi dalam upaya ini. Tidak semuanya bisa diungkapkan ke publik saat ini, namun pertahanan udara Ukraina semakin kuat setiap bulannya," kata Zelenskiy, dikutip Reuters.
Melalui akun X pribadinya, Kementerian Pertahanan Jerman juga telah mengumumkan pembentukan kelompok tersebut. Dijelaskan bahwa Jerman dan Prancis memimpin insiatif ini.
Belum ada rincian yang jelas mengenai bantuan pertahanan udara apa yang akan diterima Ukraina dari koalisi ini. Namun, Menteri Pertahanan Rustem Umerov mengatakan, paket pertahanan udara Jerman yang diumumkan minggu ini akan jadi salah satu bagiannya.
Umerov juga menyampaikan mereka akan menerima paket bantuan dari Belanda dan pembiayaan untuk teknologi informasi dari Estonia.
Baca juga: Mantan Komandan Perang Ukraina Meledek, Kiriman Senjata Korut ke Rusia Hanya 4 Persen yang Berfungsi
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius melakukan perjalanan ke Kyiv minggu ini untuk memperkuat dukungan militer kepada Ukraina. Jerman adalah penyedia dukungan militer dan keuangan terbesar kedua untuk Ukraina setelah Amerika Serikat.
Zelenskiy memang telah sejak lama memohon bantuan sistem pertahanan udara dari sekutunya di Barat. Dirinya yakin menguasai udara adalah kunci untuk membantu menjaga kota-kota Ukraina aman dari serangan udara Rusia, terutama infrastruktur listrik yang sangat vital di musim dingin nanti.
Baca juga: Pengadilan Prancis Serukan Penangkapan Presiden Suriah Bashar Assad Atas Genosida Tahun 2013
Dalam beberapa gelombang serangan sebelumnya, militer Rusia memang telah melancarkan serangan terhadap pembangkit listrik Ukraina dan infrastruktur listrik lainnya. Belakangan ini militer Rusia juga menyerang kompleks apartemen dan fasilitas sipil lainnya.
Laporan reporter Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan