PBB: 22 Petugas Kesehatan Tewas di Gaza sejak Awal Serangan Israel
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 22 petugas kesehatan telah meninggal di Jalur Gaza sejak awal serangan Israel.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 22 petugas kesehatan telah meninggal di Jalur Gaza sejak awal serangan Israel.
Israel menargetkan serangan di beberapa fasilitas kesehatan di Jalur Gaza beberapa minggu terakhir.
Hingga, saat ini, WHO mencatat terdapat 178 serangan fasilitas kesehatan di Jalur Gaza.
Wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Farhan Haq mengatakan, serangan tersebut mengakibatkan 22 petugas kesehatan yang bertugas meninggal dunia.
Selain itu, 44 petugas kesehatan lainnya mengalami luka-luka.
“Sejak awal perang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendokumentasikan 178 serangan kesehatan di Jalur Gaza yang mengakibatkan 22 korban jiwa dan 48 cedera di antara petugas kesehatan yang bertugas,” Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, katanya pada konferensi pers, dikutip dari Anadolu.
Baca juga: Rusia Kirim Bantuan ke Warga Palestina, Putin: Ini Tugas Suci Kami di Gaza
Ia mengatakan saat ini 99 fasilitas UNRWA di Jalur Gaza menjadi tempat pengungsi bagi 770.000 warga sipil.
Saat ini tempat pengungsian telah penuh dan para pengungsi berdesakan.
Oleh karena itu, ia khawatir para pengungsi menghadapi penyakit menular.
WHO telah mencatat peningkatan penyakit kulit sebesar 35 persen dan peningkatan kasus diare sebesar 40 persen.
190 Pasien Dievakuasi dari RS Al-Shifa
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan telah mengevakuasi 190 orang yang terluka dan sakit di Rumah Sakit Al-Shifa di selatan Gaza pada hari Rabu (22/11/2023).
Dalam postingan PRCS di X, pasien yang mengalami luka-luka dipindahkan ke Rumah Sakit Eropa di Khan Yunid.
“Korban yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis, dan pasien dialisis dipindahkan ke Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar di Rafah," tulis PRCS, dikutip dari Dawn.
PRCS lebih lanjut mengatakan proses evakuasi berlangsung hampir 20 jam.
Konvoi tersebu terhambat karena adanya pemeriksaan di pos Israel di Gaza Utara dan Selatan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel