Tentara Israel Banyak yang Stres, 1.600 IDF Jadi Cacat Fisik Akibat Perang Gaza Lawan Hamas
Asosiasi Veteran Penyandang Cacat Israel menerima ribuan orang yang menderita gangguan stres pasca trauma (PTSD) setelah pertempuran di dalam Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tentara Israel Banyak yang Stres, 1.600 IDF Jadi Cacat Akibat Perang Gaza Lawan Hamas
TRIBUNNEWS.COM - Radio Tentara Israel mengutip Asosiasi Veteran Penyandang Cacat Israel, melaporkan kalau sejak 7 Oktober, sebanyak 1.600 tentara (IDF) menjadi cacat fisik.
Asosiasi tersebut diperkirakan juga akan menerima ribuan orang yang menderita gangguan stres pasca trauma (PTSD) setelah pertempuran di dalam Gaza.
Beberapa dari mereka yang terluka dilaporkan telah dipindahkan ke AS dan menerima perawatan medis dan psikologis.
Baca juga: Hizbullah Mengamuk, Rentetan Roket Grad Hantam Fasilitas Militer Israel Balas Kematian Dua Jurnalis
Jumlah kematian tentara Israel meningkat menjadi 69 jjiwa selama operasi darat di Gaza yang dimulai pada 27 Oktober silam.
Angka ini menjadikan jumlah total tentara yang tewas menjadi 391 jiwa sejak 7 Oktober.
Adapun Israel melancarkan bombardemen terhadap Gaza yang menewaskan lebih dari 13.000 warga Palestina, kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Baca juga: Friendly Fire, Sesama Tentara Israel Saling Tembak Sendiri: Pasukan Lapis Baja Vs Infanteri di Gaza
Diteror Netizen Indonesia
Selain dampak perang nyata di Gaza, tentara Israel yang tergabung di Israel Defense Forces (IDF) juga mengalami pertempuran di media sosial.
Tentara IDF mengaku stres oleh serangan hujatan dan komentar negatif dari netizen Indonesia di akun media sosial mereka terkait dengan kekejaman Israel berperang melawan Hamas di Gaza.
Sejumlah tentara Israel mengaku akun-akun media sosial mereka diserang siang malam tak kenal waktu dengan berbagai hujan oleh netizen Indonesia.
Netizen Malaysia juga melakukan hal serupa membanjiri akun-akun tentara Israel dengan aneka hujan dan komentar negatif lainnya.
Komentar negarif tersebut awalnya di cuitkan sebagai bentuk protes atas tindakan genosida yang dilakukan Israel kepada masyarakat Gaza, namun lambat laun hujatan pedas yang dilontarkan warganet membuat mental para tentara Israel kewalahan.
Tentara Israel bahkan mengaku kalah telak dalam perang melawan komentar pedas netizen Indonesia dan Malaysia di media sosial.
Sebagaimana diketahui, selama perang melawan Hamas, tentara Israel dengan sengaja menggunakan media sosial untuk membangun opini dan membagikan keseharian mereka di medan perang.