UNICEF: Jalur Gaza adalah Tempat Paling Berbahaya di Dunia bagi Anak-anak
Direktur Eksekutif UNICEF mengungkapkan bahwa saat ini Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif UNICEF (Badan Anak-anak PBB), Catherine Mary Russell mengungkapkan, saat ini Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak.
Pasalnya, lebih dari 5.300 anak dilaporkan terbunuh di Gaza sejak serangan pada 7 Oktober pada konflik Israel-Hamas.
"Berdasarkan angka-angka ini, 40 persen kematian di Gaza adalah anak-anak. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya."
"Dengan kata lain, saat ini Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak," ujarnya kepada Dewan Kemanan PBB, Rabu (23/11/2023), dikutip dari UNICEF.
Baca juga: Indonesia dan Yunani Sepakat Dukung Penyelesaian Konflik Israel-Palestina
Catherine mengaku baru saja berkunjung ke Khan Yunis yang dipenuhi dengan pasien dan pengungsi.
"Ketika saya mengunjungi Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, tempat itu penuh dengan orang."
"Selain pasien dan staf medis, rumah sakit ini juga menampung ribuan pengungsi internal."
"Mereka tidur di atas selimut, di sepanjang koridor dan di area umum rumah sakit," tambahnya.
Ia menegaskan, rumah sakit tidak boleh diserang.
Pasalnya, lebih dari dua pertiga rumah sakit tidak lagi berfungsi karena kekurangan bahan bakar dan air, atau karena rumah sakit mengalami kerusakan parah akibat serangan.
Apalagi, WHO memperkirakan setidaknya 16 petugas kesehatan tewas dan 38 luka-luka saat bertugas.
"Rumah sakit tidak boleh diserang atau digunakan oleh kombatan. Dan dengan adanya ribuan pengungsi yang berlindung di fasilitas kesehatan di Gaza, saya sangat menekankan hal ini," tegasnya.
Tak hanya rumah sakit, Catherine juga mengutuk serangan ledakan yang menargetkan sekolah-sekolah.
"Akhir pekan lalu, serangan terhadap dua sekolah, termasuk sekolah Al-Fakhura milik UNRWA yang menampung para pengungsi, dilaporkan menewaskan sedikitnya 24 orang. UNICEF mengutuk semua serangan terhadap sekolah," tambahnya.