Israel Bombardir RS Indonesia di Gaza Jelang Gencatan Senjata: 1 Orang Tewas, 3 Disandera
Imbas gempuran bom Israel kini pintu utama lantai satu di RS Indonesia hancur total.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Jelang perjanjian pembebasan sandera dan gencatan senjata, Rumah sakit Indonesia yang berada di utara jalur Gaza kembali dibombardir tank tentara IDF Israel.
Imbas gempuran bom tersebut, kini pintu utama lantai satu di RS Indonesia hancur total sementara satu orang wanita dilaporkan tewas akibat serangan itu.
"Tadi malam hingga pukul 05.00, pasukan Israel menyerang rumah sakit dengan tank dan menghancurkan seluruh lantai pertama. Kerusakannya sangat parah," kata Ketua MER-C, Dr Sarbini Abdul Murad, Jumat (24/11/2023).
Baca juga: Hizbullah Mengganas, 48 Rudal Katyusha Sasar Markas Infanteri IDF di Kota Safed Utara Israel
Laporan tersebut juga turut dibenarkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf, al-Qudra.
Ia menjelaskan bahwa serangan bom yang dilakukan tentara IDF pagi ini sengaja ditargetkan ke pintu utama rumah sakit dan generator listrik yang ada di lantai dasar.
"Rumah sakit itu menjadi sasaran gempuran hebat yang menargetkan sejumlah generator listrik dan sebagian besar bangunan," sebut Al-Qudra dalam pernyataan yang dilansir Anadolu Ajansı.
Tak hanya melakukan serangan, para tentara IDF juga turut melakukan penangkapan terhadap tiga orang di rumah sakit tersebut. Tidak diketahui secara jelas alasan penangkapan itu.
Namun sebelum Israel meningkatkan eskalasi serangan ke RS Indonesia, operasional di rumah sakit terbesar di Utara Gaza ini selama seminggu terakhir telah lumpuh akibat isolasi yang dilakukan Israel.
Banyak pihak menilai serangan ini sengaja dilakukan militer Israel buntut beredarnya isu hoax yang disebarkan oleh CEO Combat Antisemitism Movement dan mantan Kepala Media Digital IDF (Tentara Israel).
Dalam media sosial X, CEO IDF itu menyebut RS Indonesia di Gaza dilengkapi dengan terowongan bawah tanah yang digunakan sebagai markas besar militan Hamas.
Tuduhan serupa juga disampaikan Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari yang menyebut rumah sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas jaringan terowongan Hamas.
Kendati Organisasi sosial kemanusiaan MER-C menolak isu hoax yang menyebut RS Indonesia di Gaza sebagai pusat komando dan infrastruktur sipil militan Hamas. Namun hal tersebut nyatanya tak mampu meyakinkan pihak Israel.
“Dalam beberapa kesempatan, Israel mencoba membuat kebohongan publik dengan membuat Rumah Sakit Indonesia seolah-olah memiliki bunker penyimpanan cadangan bahan bakar untuk Hamas. Oleh karena itu, kami menolak semuanya tuduhan ini,” kata Sarbini Murad, ketua panitia eksekutif MER-C di Jakarta.
200 Pasien Dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia
Sedikitnya 200 pasien dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina setelah mengalami serangan dari tentara Israel, sebagaimana dikutip dari CNN International.
Dengan menggunakan bus yang dikawal organisasi palang merah Bulan Sabit, ratusan pasien dibawa ke Rumah Sakit Nasser yang berlokasi di selatan Kota Khan Yunis.
Rencananya upaya evakuasi akan terus dilakukan mengingat masih ada 400 pasien yang terjebak di dalam Rumah Sakit Indonesia di Gaza tanpa stok pangan dan alat medis.