Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Kesal Dikritik Spanyol dan Belgia, Sanchez: Israel Harus Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu marah karena Spanyol dan Belgia meminta Israel melakukan gencatan senjata dan berhenti bunuh sipil Gaza.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Netanyahu Kesal Dikritik Spanyol dan Belgia, Sanchez: Israel Harus Akui Negara Palestina
BORJA PUIG DE LA BELLACASA / LA MONCLOA / AFP
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh La Moncloa pada 23 November 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) berfoto bersama Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo (kiri) dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez selama pertemuan mereka di Jerusalem. 

Sementara itu, Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo mendesak Israel untuk menghormati hukum internasional.

"Israel harus menghormati hukum kemanusiaan internasional dan pembunuhan warga sipil harus dihentikan," kata De Croo.

Pemimpin Spanyol dan Belgia itu menjadi sebagian kecil dari anggota Uni Eropa yang menekankan gencatan senjata dan penghormatan HAM di Gaza.

Sementara itu, media Belgia dan Spanyol yang mendampingi kunjungan mereka mengatakan terkejut dengan reaksi Israel karena komentar kedua perdana menteri itu sama dengan pesan yang disampaikan ketika bertemu Netanyahu.

Hamas Palestina vs Israel

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by HAMAS MEDIA OFFICE / AFP)
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by HAMAS MEDIA OFFICE / AFP) (AFP/-)

Baca juga: Israel Tembaki Warga Palestina yang Kembali ke Gaza Utara saat Gencatan Senjata 4 Hari

Desakan dari pemimpin Spanyol dan Belgia ini menyusul pemboman Israel yang masif di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina.

Israel menanggapi Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Berita Rekomendasi

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.083 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Sabtu (25/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas