Sosok Emily Hand, Sandera yang Disebut Israel telah Dibunuh Hamas, Ternyata Masih Hidup
Israel sempat mengatakan Emily Hand tewas dibunuh Hamas, namun nyatanya kini hidup dan dibebaskan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, mengatakan pihaknya telah memerintahkan stafnya memanggil duta besar Irlandia untuk memberi teguran.
Varadkar merupakan salah satu kritikus paling vokal di Barat terhadap respons militer Israel di Gaza, yang telah menewaskan sekitar 14.000 warga Palestina.
Ia menggambarkan tindakan Israel awal bulan ini sebagai “sesuatu yang mendekati balas dendam.”
Fatah Serukan agar Serangan Israel Dihentikan
Sementara itu, kelompok politik Palestina, Fatah, menyerukan agar "agresi (serangan) Israel yang menargetkan warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dihentikan secara komprehensif dan permanen".
Seruan ini disampaikan setelah pertemuan para anggota Komite Sentralnya.
Dalam sebuah pernyataan, Fatah juga mengatakan pihaknya menolak segala upaya yang mengusir lebih banyak warga sipil dari tanah Gaza.
Hal ini buntut munculnya laporan soal upaya mengusir warga Palestina dari Gaza.
"Kami tidak akan membiarkan satu inci pun tanah mereka dijajah, tidak peduli berapa pengorbanannya," kata Fatah dalam pernyataannya, dilansir AlJazeera.
Fatah juga menyerukan komunitas internasional "untuk mengakui negara Palestina yang merdeka".
Fatah dipimpin oleh Mahmoud Abbas, yang juga Presiden Otoritas Palestina (PA), yang kepemimpinannya mendapat tantangan dari banyak faksi di masyarakat Palestina.
Update Terkini
Dikutip dari AlJazeera, berikut ini perkembangan terkini situasi terkait pendudukan Palestina oleh Israel, per Senin (27/11/2023):
- Sandera Israel diserahkan lewat pagar perbatasan Israel di Gaza tengah, tidak seperti dua hari sebelumnya, saat mereka diserahkan di bagian selatan Gaza.
- Kabinet perang Israel membahas kemungkinan memperpanjang gencatan senjata sementara dengan Hamas, dalam pertemuan pada Minggu (26/11/2023) malam, menurut sebuah laporan berita.
- Agen mata-mata Israel, Mossad, menjadi tuan rumah bagi rekan-rekannya di Qatar untuk berunding mengenai pemulihan sandera yang ditahan Hamas dan elemen lain dari gencatan senjata di Gaza, sementara pembicaraan mengenai perpanjangan gencatan senjata terus berlanjut.