Indonesia dan Negara Anggota OKI Inisiasi Pembentukan Jalur Aman Pengiriman Bantuan ke Gaza
Retno menyatakan China memiliki pandangan sama mengenai pentingnya untuk mengirimkan pesan yang kuat dari pertemuan Dewan Keamanan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menginisiasi untuk pembentukan jalur bantuan yang aman ke Gaza.
Hal ini disampaikan ketika Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi bersama dengan para Menlu OKI bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Qatar Konfirmasi Gencatan Senjata Antara Israel-Hamas di Gaza Kembali Diperpanjang hingga Jumat
Selain itu juga disampaikan ketegasan untuk segala bentuk pengusiran paksa terhadap rakyat Palestina.
"Kami, saya bersama para Menlu OKI, melakukan pertemuan dengan Sekjen PBB. Para Menlu OKI menekankan pentingnya dikeluarkan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang lebih kuat, dengan fokus utama mengenai masalah kemanusiaan," kata Retno.
Baca juga: Tolak Undangan Hamas untuk Kunjungi Gaza, Elon Musk: Berbahaya
Isu penting terkait gencatan senjata juga kembali disampaikan.
Serta pula mengenai penjajakan pembukaan akses lain pengiriman bantuan kemanusiaan.
"Penting penyederhanaan pengecekan keamanan agar bantuan kemanusiaan dapat lebih cepat tersalurkan karena memang kebutuhannya sangat mendesak," ujar dia.
Sebelumnya dalam pertemuan dengan Menlu China Qin Gang, Retno menyatakan China memiliki pandangan sama mengenai pentingnya untuk mengirimkan pesan yang kuat dari pertemuan Dewan Keamanan.
"Dan menekankan kembali pentingnya gencatan senjata, kemudian akses bantuan kemanusiaan tanpa batas dan juga memulai proses perdamaian," kata dia.
Secara khusus dalam pertemuan dengan Menlu China, juga disampaiman perhatian terkait Tepi Barat, di mana kekerasan terus terjadi dan semakin meningkat, bahkan ketika masa truce dijalankan.
"Angka tahanan yang dibebaskan oleh Israel hampir sama jumlahnya dengan warga Palestina yang baru ditangkap di Tepi Barat. Dalam kaitan inilah pesan kuat harus keluar dari DK PBB hari ini dan penghentian kekerasan dan kekejaman harus dilakukan sekarang," tegas menlu Retno.