Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Tentara Israel: Tembakan Neraka dari Berbagai Arah Gaza, Dari Serbu Jadi Penyelamatan

Tentara Israel mengatakan 'Kami mendapat serangan api neraka dari segala arah' di Gaza. Hamas mengubah situasi secara cepat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pengakuan Tentara Israel: Tembakan Neraka dari Berbagai Arah Gaza, Dari Serbu Jadi Penyelamatan
AFP/-
Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 7 November 2023 ini menunjukkan tentara selama operasi di Gaza utara, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by Israeli Defence Forces / AFP) 

Pengakuan Tentara Israel: Tembakan Neraka dari Berbagai Arah di Gaza, Operasi Serbu Jadi Penyelamatan

TRIBUNNEWS.COM - Situs berita Israel, Ynet melansir laporan rinci dan gambaran tentang pertempuran di Gaza yang menyebabkan pemecatan seorang komandan kompi dan wakilnya dari ketentaraan Israel (IDF).

Pemecatan dua pimpinan kompi itu memicu protes dan perpecahan di tubuh IDF.

Sekitar setengah kompi pasukan, dilaporkan menolak kembali bertempur di Gaza gegara pemecatan atasannya tersebut.

Baca juga: Setengah Kompi Unit Tempur IDF Tolak Kembali Bertempur di Gaza, Tentara Israel Didera Perpecahan

Dalam laporan itu, outlet media itu mengutip pernyataan tentara Israel yang mengatakan, “Kami menerima 'tembakan neraka' (hellish fire) dari segala arah (di Gaza).”

Status Berubah dari 'Operasi Serbu' Jadi 'Misi Penyelamatan'

Ynet menambahkan, pertempuran yang terjadi pada awal serangan darat mengejutkan tentara Israel.

Laporan itu menyebut, kalau tentara Israel hanya bersiap untuk konfrontasi ringan, mengantisipasi sejumlah kecil pejuang Hamas.

Berita Rekomendasi

Namun kenyataannya, tentara IDF di fase awal invasi darat ke Gaza justru menghadapi “tembakan neraka” dari senapan mesin, senjata ringan, dan peluru RPG yang diluncurkan oleh puluhan pejuang Hamas dari berbagai arah.

"Para prajurit menunjukkan kalau situasi “dengan cepat berubah (dari operasi serbu) menjadi pertempuran penyelamatan” karena cedera yang diderita oleh unit tentara Israel yang disergap oleh perlawanan Hamas," tulis media tersebut mengutip pengakuan seorang tentara Israel.

"Persiapan untuk pertempuran itu “tidak dilakukan dengan benar,” tambah tentara Israel dalam laporan Ynet.

--FOTO DIAMBIL SELAMA TUR TERKONTROL DAN SELANJUTNYA DIEDIT DI BAWAH PENGAWASAN MILITER ISRAEL-- Pasukan Israel berpatroli di sepanjang jalan selama operasi militer di Jalur Gaza utara di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 22 November , 2023.
--FOTO DIAMBIL SELAMA TUR TERKONTROL DAN SELANJUTNYA DIEDIT DI BAWAH PENGAWASAN MILITER ISRAEL-- Pasukan Israel berpatroli di sepanjang jalan selama operasi militer di Jalur Gaza utara di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 22 November , 2023. (Ahikam SERI / AFP)

Tentara IDF tersebut menekankan, jika komandan kompinya tidak mengambil keputusan untuk mundur, maka akan jatuh banyak korban jiwa dari satuannya.

“(Jika kami tidak mundur) hal ini akan berakhir dengan jatuhnya korban jiwa,” kata tentara Israel tersebut.

Tentara Israel itu juga membantah pernyataan yang menyebut kalau perlindungan udara yang diberikan ke pasukan infanteri IDF tidak cukup selama pertempuran di Gaza.

Dia justru mengaitkan soal hilangnya kendali dalam pertempuran tersebut dengan kinerja dan garis komando yang tidak memadai di antara pasukan dan unit-unit tempur IDF.

Sesama IDF Saling Tembak

Soal lemahnya koordinasi dan garis komando di tentara Israel,  sebuah laporan menunjukkan penyebab kematian tentara Israel di Gaza juga disebabkan oleh 'frindly fire'.

Friendly fire adalah serangan dari pasukan militer terhadap unitnya sendiri, yang disangka target saat pertempuran terjadi.

Baca juga: Brigade Al Qassam Melawan Sengit, Direktur Pemakaman Militer Israel: 50 Tentara Dikubur dalam 48 Jam

Memo melaporkan, Selasa (21/11/2023), militer Israel mengakui kalau sejak awal serangan darat di Jalur Gaza, ada beberapa kasus di mana tentara terbunuh oleh friendly fire.

Situasi Friendly Fire ini lazimnya terjadi karena tidak ada atau kurangnya koordinasi antar-pasukan di divisi yang berbeda. 

Menurut media Israel, Militer Israel mengatakan kalau sebagian besar insiden “friendly fire” ini terjadi selama operasi gabungan antara pasukan lapis baja dan infanteri dalam pertempuran.

Militer Israel juga mengatakan "pihaknya terus-menerus mengevaluasi pertempuran yang sedang berlangsung, termasuk kasus-kasus baku tembak, dan dengan cepat menerapkan pembelajaran yang didapat.”

Laporan menambahkan kalau sebagian dari pembelajaran ini termasuk keputusan kalau setiap pasukan yang memasuki gedung harus menentukan posisinya di dalam gedung.

Baca juga: Eks-Analis Militer AS: Israel Mustahil Musnahkan Hamas, Tentara IDF Cuma Bocah, Terowongan 3 Tingkat

Gambar yang diambil dari posisi dekat Sderot di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 31 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah tank Israel melaju di dekat perbatasan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Photo by Yuri CORTEZ / AFP)
Gambar yang diambil dari posisi dekat Sderot di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 31 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah tank Israel melaju di dekat perbatasan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Photo by Yuri CORTEZ / AFP) (AFP/YURI CORTEZ)

"Dan bahwa tank harus lebih berhati-hati saat menembaki gedung (agar tidak kena pasukan sendiri)," tulis laporan itu.

Menurut Israel, jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 390 orang.

Namun, juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, mengatakan jumlahnya “jauh lebih besar”.

“Militer Israel berbohong kepada publik mengenai jumlah tentara yang tewas di Jalur Gaza dan jalannya pertempuran,” katanya.

Dia memperingatkan Israel dengan mengatakan, “Kami mengharapkan lebih banyak tentara Anda yang kembali dengan tas hitam (kantung jenazah).”

(oln/Memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas