Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Desak Israel, Spanyol: Anggota Uni Eropa Harus Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mendesak anggota Uni Eropa untuk mengakui negara Palestina. Ia sebelumnya juga menekan Israel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Setelah Desak Israel, Spanyol: Anggota Uni Eropa Harus Akui Negara Palestina
JAVIER SORIANO / AFP
Penjabat Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berbicara selama debat Parlemen pada malam pemungutan suara untuk memilih perdana menteri Spanyol berikutnya, di Kongres Deputi di Madrid pada 15 November 2023. --- Pedro Sanchez meminta anggota Uni Eropa untuk mengakui negara Palestina, setelah ia mendesak Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan pemimpin Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) harus mengakui negara Palestina.

Menurutnya, pengakuan ini merupakan satu langkah maju untuk membantu mengakhiri konflik Israel-Palestina dan menstabilkan kawasan tersebut.

“Jelas bahwa kita harus menemukan solusi politik untuk mengakhiri krisis ini dan solusi ini, menurut pendapat saya, memerlukan pengakuan terhadap negara Palestina,” kata Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez dalam wawancara dengan televisi publik Spanyol, TVE, pada Kamis (30/11/2023).

“Eropa berkepentingan untuk mengatasi masalah ini berdasarkan keyakinan moral karena apa yang kita lihat di Gaza tidak dapat diterima dan juga untuk tujuan geopolitik – untuk menstabilkan kawasan,” tambahnya.

Setelah dilantik untuk masa jabatan baru pada November ini, Pedro Sanchez mengatakan prioritas kebijakan luar negerinya adalah bekerja di Eropa dan Spanyol untuk mengakui negara Palestina.

Baca juga: Bulan Sabit Merah Palestina Desak Israel Segera Bebaskan Staf Medis yang Ditahan

"Jika tidak ada konsensus di antara 27 negara anggota UE, Spanyol tidak menutup kemungkinan mengakui negara Palestina secara sepihak," katanya.

Sejumlah negara kecil di Eropa telah mengambil langkah ini, terutama negara-negara Eropa Timur seperti Hongaria, Polandia, dan Rumania yang telah melakukan hal tersebut sebelum mereka bergabung dengan UE.

Berita Rekomendasi

Namun hingga saat ini belum ada anggota besar UE yang melakukan tindakan tersebut, sehingga menjadikan Spanyol sebagai pionir.

Parlemen Spanyol pada tahun 2014 memberikan suara mendukung resolusi yang menyerukan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara.

Namun pemungutan suara tersebut tidak mengikat dan belum ada tindak lanjutnya.

Dalam foto selebaran yang dirilis oleh La Moncloa pada 23 November 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) berfoto bersama Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo (kiri) dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez selama pertemuan mereka di Jerusalem.
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh La Moncloa pada 23 November 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) berfoto bersama Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo (kiri) dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez selama pertemuan mereka di Jerusalem. (BORJA PUIG DE LA BELLACASA / LA MONCLOA / AFP)

Baca juga: Gencatan Senjata Israel Hamas di Gaza Diupayakan Diperpanjang 2 Hari Lagi, Upaya Negosiator di Mesir

“Situasinya telah berubah. Negara-negara Arab tidak memahami posisi UE,” kata Pedro Sanchez kepada TVE.

“Selama bertahun-tahun, kita telah melihat bagaimana Israel secara sistematis menduduki wilayah Palestina,” tambahnya mengacu pada pembangunan pemukiman Israel yang mendesak wilayah Palestina.

Menurut Amnesty International, kebijakan Israel yang menempatkan warga sipil di wilayah pendudukan Palestina dan menggusur penduduk lokal bertentangan dengan aturan dasar hukum kemanusiaan internasional.

Warga Palestina mengatakan pemukiman tersebut membahayakan tujuan mereka untuk mendirikan negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dikutip dari Anadolu.

Pada hari yang sama, Kamis (30/11/2023), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menginstruksikan menteri luar negerinya untuk memanggil duta besar Spanyol untuk Israel.

Netanyahu ingin memberikan teguran setelah pernyataan Pedro Sanchez yang menurutnya memalukan.

Hamas Palestina vs Israel

Warga Palestina memeriksa kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel terhadap rumah mereka di desa Khuzaa, dekat Abasan sebelah timur Khan Yunis dekat pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza selatan pada 27 November 2023, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Warga Palestina memeriksa kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel terhadap rumah mereka di desa Khuzaa, dekat Abasan sebelah timur Khan Yunis dekat pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza selatan pada 27 November 2023, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Baca juga: Hamas Akui 2 Anggotanya Lakukan Operasi di Yerusalem Barat Hari Ini

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.242 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (28/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas