11 Orang Tewas dalam Serangan Bom dan Senjata oleh ISIL di Irak Timur
11 warga sipil tewas dan lainnya terluka dalam serangan bom dan senjata yang dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL atau ISIS) di Irak.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 11 warga sipil tewas dan lainnya terluka dalam serangan bom dan senjata yang dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL atau ISIS) di Irak timur, menurut pejabat keamanan.
Kekerasan sporadis yang dilakukan oleh sel-sel ISIS terus berlanjut di wilayah timur jauh, meskipun sebagian besar kelompok tersebut telah dimusnahkan.
"Para korban semuanya warga sipil," kata para pejabat, dikutip dari English Aawsat.
Orang-orang bersenjata melarikan diri dari lokasi kejadian.
Dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan itu terjadi di Muqdadiyah di Provinsi Diyala, sekitar 100 kilometer dari Ibu Kota Baghdad, pada Kamis (30/11/2023) malam.
Baca juga: Sebanyak 605 Jasad Korban ISIL Digali dari Kuburan Massal di Irak Utara
"Sebuah bom pinggir jalan meledak dan orang-orang bersenjata kemudian melepaskan tembakan ke arah penyelamat dan orang yang berada di sekitar," kata pejabat keamanan kepada Associated Press.
Sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan itu menargetkan kerabat seorang anggota parlemen setempat.
Dua bom menghancurkan sebuah kendaraan yang ditumpangi beberapa orang.
Penduduk setempat pun mendatangi lokasi kejadian dan memberikan bantuan.
"Mereka malah menjadi sasaran tembakan penembak jitu," kata sumber tersebut, dilansir Al Jazeera.
Sebuah sumber di Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kendaraan tersebut adalah sebuah minibus.
"Minibus itu menjadi sasaran dua bom rakitan saat kendaraan tersebut kembali dari pertemuan pemilu," urai Kementerian Dalam Negeri Irak.
Operasi Pengecut
Lebih lanjut, Gubernur Diyala, Muthana al-Tamimi mengecam serangan itu.
Baca juga: Serangan Terbaru ISIS Tewaskan 30 Tentara di Suriah, Benarkah Difasilitasi AS?