Israel Marah kepada Perdana Menteri Spanyol karena Dukungannya untuk Palestina
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez telah membuat marah Israel dengan komentarnya lagi tentang konflik di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Di Uni Eropa, sembilan dari 27 negara telah mengakui Negara Palestina.
Pada tahun 2014, Swedia menjadi negara anggota Uni Eropa pertama yang mengakuinya secara sepihak, sementara negara lain seperti Malta dan beberapa negara blok Timur telah mengakui Palestina sebelum bergabung dengan Uni Eropa.
Dari 193 negara anggota PBB, 139 negara telah mengakui Negara Palestina pada Juni 2023.
Sanchez menekankan bahwa “sebagian besar negara-negara Barat” adalah negara-negara yang gagal mengakui Negara Palestina, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Ragukan Israel Bisa Patuhi Hukum Internasional
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sangat meragukan komitmen Israel untuk mematuhi Hukum Internasional dalam perang dengan pejuang Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengungkapkan 'Keraguan serius' Israel mematuhi hukum internasional.
PM Spanyol telah berulang kali menyerukan agar Uni Eropa mengakui negara Palestina.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan dia sangat meragukan komitmen Israel untuk mematuhi hukum internasional dalam penyerangan di Jalur Gaza.
“Rekaman yang kita lihat dan semakin banyaknya anak-anak yang meninggal, saya sangat ragu [Israel] mematuhi hukum kemanusiaan internasional,” kata Sanchez dalam wawancara dengan TVE yang dikelola pemerintah Spanyol pada tanggal 29 November dikutip dari The Cradle.
Perdana Menteri menambahkan bahwa pendekatan militer Israel terhadap Gaza tidak dapat diterima dan sekali lagi meminta Uni Eropa untuk mengakui negara Palestina.
“Jelas bahwa kita harus menemukan solusi politik untuk mengakhiri krisis ini, dan menurut pendapat saya, solusi ini memerlukan pengakuan terhadap negara Palestina,” katanya.
Pekan lalu, Sanchez mengecam Israel atas pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa, termasuk ribuan anak laki-laki dan perempuan di Jalur Gaza.
Dia menekankan bahwa “kekerasan akan menyebabkan lebih banyak kekerasan” selama kunjungannya ke penyeberangan Rafah di sisi Mesir.