Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Ancam Hancurkan Lebanon jika Hizbullah Terus Serang Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menghancurkan Lebanon jika Hizbullah tidak menghentikan serangan ke Israel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Netanyahu Ancam Hancurkan Lebanon jika Hizbullah Terus Serang Israel
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. -- Netanyahu mengancam akan menyerang Lebanon jika Hizbullah tidka menghentikan serangan ke Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam Israel akan menghancurkan Lebanon jika kelompok bersenjata Hizbullah yang berbasis di Lebanon selatan, tidak menghentikan eskalasinya.

Netanyahu mengatakan tentara Israel bersikap proaktif dalam memerangi Hizbullah yang didukung Iran.

Perdana Menteri Israel itu mengatakan telah mengadopsi kebijakan pencegahan yang kuat di utara terhadap Hizbullah.

“Kami selalu bertindak di utara melawan segala upaya Hizbullah yang beroperasi melawan kami. Kami memberantas sel-sel teror, mengusir mereka dari perbatasan, dan menghancurkan amunisi. Kami akan melanjutkan dengan pencegahan yang kuat di wilayah utara, dan kemenangan total di wilayah selatan,” katanya, Minggu (3/12/2023).

“Harusnya jelas, kami berkomitmen memulihkan keamanan di selatan dan utara. Jika Hizbullah melakukan kesalahan dan terlibat perang habis-habisan, maka mereka akan menghancurkan Lebanon dengan tangannya sendiri,” lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

Baca juga: 24 Jam Terakhir Lebih dari 700 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Zionis Israel ke Gaza

Hizbullah adalah sekutu lama kelompok militan Hamas Palestina.

Sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, Hizbullah telah meningkatkan retorikanya terhadap Israel sebagai dukungan terhadap Hamas.

BERITA REKOMENDASI

Hizbullah juga telah melancarkan serangan lintas batas terhadap sasaran-sasaran Israel yang menjadi target Israel akan membalas tembakan.

Baru-baru ini, pasukan Israel dan anggota Hizbullah saling baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon.

Kedua belah pihak mengaku telah mencapai sasaran dalam serangan yang meliputi beberapa wilayah perbatasan.

Israel Balas Serangan Hizbullah

Tentara Israel mengambil posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Foto oleh Jalaa MAREY / AFP)
Tentara Israel mengambil posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Foto oleh Jalaa MAREY / AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Baca juga: Israel Periksa Satu Per Satu Truk Bantuan Kemanusian ke Gaza, Cegah ke Tangan Hamas

Pasukan Pertahanan Israel menyerang lokasi Hizbullah di Lebanon selatan sebagai tanggapan atas serangan terhadap Israel utara pada Sabtu (2/12/2023), sehari setelah gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan Hamas berakhir.


Meski Hizbullah bukan pihak yang terlibat dalam gencatan senjata tersebut, mereka menghentikan serangannya selama seminggu terakhir sehingga Israel juga menghentikan aksi militernya.

Namun, Hizbullah kembali menyerang bagian utara Israel setelah perpanjangan gencatan senjata di Gaza gagal dicapai oleh Israel dan Hamas pada Jumat (1/12/2023), dikutip dari Times of Israel.

Sebelumnya pada Sabtu (2/12/2023), dua mortir ditembakkan dari Lebanon ke komunitas utara Shomera. Kedua proyektil mendarat di area terbuka, tidak menyebabkan cedera.

Hamas Palestina vs Israel

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023 ini menunjukkan asap mengepul di wilayah kantong Palestina selama pemboman Israel di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Israel melakukan pemboman mematikan di Gaza pada tanggal 3 Desember ketika seruan internasional meningkat untuk perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dan pembaruan gencatan senjata yang telah berakhir dengan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by John MACDOUGALL / AFP)
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023 ini menunjukkan asap mengepul di wilayah kantong Palestina selama pemboman Israel di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Israel melakukan pemboman mematikan di Gaza pada tanggal 3 Desember ketika seruan internasional meningkat untuk perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dan pembaruan gencatan senjata yang telah berakhir dengan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by John MACDOUGALL / AFP) (AFP/JOHN MACDOUGALL)

Baca juga: Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Desak Israel Hentikan Kekerasan di Gaza

Hizbullah terlibat dalam eskalasi terbaru dengan Israel setelah kelompok bersenjata yang berbasis di Lebanon selatan itu memutuskan untuk mendukung sekutunya, Hamas, sejak 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.500 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (4/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas