Nepal Minta Rusia Berhenti Kirimkan Pasukan Gurkha ke Medan Perang di Ukraina
Nepal meminta Rusia untuk tidak lagi mengerahkan pasukan Gurkha ke Ukraina. Pasukan Gurkha Nepal terkenal karena keberanian dan keterampilan bertarung
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nepal meminta Rusia untuk berhenti mengirim tentara Gurkha-nya untuk bertempur di garis depan peperangan di Ukraina.
Dilansir The Independent, pemerintah Nepal mengatakan 6 tentara yang bertugas di militer Rusia tewas dalam perang di Ukraina sejak Februari 2022, kata Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal.
“Pemerintah Nepal telah meminta pemerintah Rusia untuk segera mengembalikan jenazah mereka dan membayar kompensasi kepada keluarga mereka,” kata kementerian luar negeri Nepal pada Senin (4/11/2023) malam.
Kementerian Luar Negeri Nepal mengatakan bahwa upaya diplomatik sedang dilakukan untuk membebaskan seorang tentara Nepal yang ditangkap tentara Ukraina.
Gurkha, tentara Nepal, telah lama dikenal karena keberanian dan keterampilan bertarung mereka di medan perang.
Pasukan Gurkha bertugas di Inggris dan India berdasarkan perjanjian antara ketiga negara sejak kemerdekaan India pada tahun 1947.
Baca juga: Pertama di Asia Selatan, Nepal Legalkan Pernikahan Sesama Jenis
Negara bagian Himalaya tersebut, yang berbatasan dengan India dan China, tidak memiliki perjanjian semacam itu dengan Rusia.
Sekitar 150 hingga 200 warga Nepal diyakini telah bekerja sebagai tentara bayaran Rusia sejak awal perang, kata Milan Raj Tuladhar, duta besar Nepal untuk Moskow, menurut The Kathmandu Post.
“Kami memberitahu mereka untuk kembali ke Nepal, dan memberi tahu tentang risiko tinggi yang terkait dengan bergabung dengan tentara Rusia,” kata Tuladhar.
Tuladhar mengatakan bahwa generasi muda Nepal dibujuk untuk berperang dengan tawaran uang yang besar, yang sebenarnya mereka sedang diperdagangkan ke Rusia.
“Kami telah memulangkan setidaknya satu warga negara Nepal setiap hari."
"Mereka semua dibawa ke Rusia untuk bertugas di militer,” katanya.
“Jika individu tersebut tidak memiliki paspor Nepal, kami akan menerbitkan dokumen perjalanan dan mengirimnya kembali ke Nepal.”
Kementerian Luar Negeri Nepal telah mendesak warganya untuk tidak bergabung dengan tentara negara ketiga mana pun di luar perjanjian internasional yang ada, dan menuntut Moskow memulangkan warga negaranya.
Jenazah dua tentara Nepal, Rupak Karki dan Sandip Thapaliya, telah dikuburkan setelah mereka tewas dalam pertempuran sekitar pertengahan Juli tahun ini.
Sementara yang lainnya masih berada di kamar mayat, kata laporan itu.
Baca juga: Nepal Larang TikTok karena Merusak Keharmonisan Sosial
Polisi Nepal menangkap 10 orang karena menyelundupkan Gurkha untuk berperang demi Rusia di Ukraina
Dalam perkembangan terbaru, polisi Nepal baru saja menangkap 10 orang karena diduga mengirim pemuda pengangguran ke Rusia untuk direkrut secara ilegal menjadi tentara untuk berperang melawan Ukraina.
Dalam sebuah keterangan pada Rabu (6/12/2023), polisi Kathmandu mengatakan para tersangka menyelundupkan mereka ke Rusia dengan visa turis dan memasukkan mereka ke dalam tentara Rusia.
Penangkapan ini merupakan bagian dari kampanye polisi untuk mencegah orang-orang Nepal untuk berperang di garis depan.
Kepala Polisi Distrik Kathmandu Bhupendra Khatri mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang tersebut diduga terlibat dalam “perdagangan manusia” terhadap pemuda miskin di Nepal.
“Kami sedang berdiskusi dengan pengacara pemerintah mengenai kasus ini dan akan mengajukannya ke pengadilan,” kata Khatri.
Orang-orang itu diselundupkan ke Rusia melalui UEA, katanya.
"Ini adalah kasus penyelundupan manusia... kejahatan terorganisir," tambahnya.
Generasi muda dari negara miskin di Himalaya itu dibujuk ke luar negeri demi prospek masa depan yang lebih baik dan kontrak senilai sekitar $750 (Rp 11,6 juta) per bulan untuk berperang.
Pada bulan Mei, Vladimir Putin mengumumkan bahwa orang asing yang bertugas selama satu tahun di militer Rusia akan mendapatkan percepatan proses perubahan kewarganegaraan penuh Rusia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.