Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesawat Kepresidenan Putin Dikawal Hingga Empat Jet Tempur Tercanggih Rusia, Ini Alasannya

Jet buatan terbaru tersebut bukanlah jet sembarangan, kemampuannya sudah setara dengan F-35 milik Amerika Serikat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pesawat Kepresidenan Putin Dikawal Hingga Empat Jet Tempur Tercanggih Rusia, Ini Alasannya
Kemenhan Rusia
Empat unit pesawat jet tempur termutakhir Rusia Su-35S nampak terbang mengawal pesawat yang membawa Presiden Vladimir Putin saat lawatannya ke Timur Tengah pada pertengahan pekan ini. 

Setelah pembubaran Uni Soviet, Sukhoi kembali menetapkannya sebagai Su-35 untuk menarik pesanan ekspor.

Empat belas pesawat diproduksi dan digunakan untuk pengujian dan demonstrasi; salah satu contohnya memiliki mesin vektor dorong dan kemudian didesain ulang menjadi Su-37. Satu-satunya pesawat latih dua kursi Su-35UB juga dibuat pada akhir 1990-an yang menyerupai keluarga Su-30MK.

Pada tahun 2003, Sukhoi memulai modernisasi kedua Su-27 untuk dijadikan pesawat sementara menunggu pengembangan program Sukhoi PAK FA (Su-57).

Juga dikenal sebagai Su-35, versi ini memiliki kokpit yang didesain ulang dan sistem kendali senjata serta dilengkapi mesin vektor dorong sebagai pengganti canard. Pesawat jenis ini melakukan penerbangan pertamanya pada bulan Februari 2008.

Meskipun dirancang untuk ekspor, Angkatan Udara Rusia menjadi pelanggan pertama pada tahun 2009, dengan versi produksinya diberi nama Su-35S.

Hubungan antara Rusia dan Uni Emirat Arab berada pada titik tertinggi sepanjang masa, kata Presiden Vladimir Putin selama kunjungan kenegaraannya ke Abu Dhabi pada hari Rabu.

Berbicara pada upacara penyambutan yang diselenggarakan oleh Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan, pemimpin Rusia tersebut memuji hubungan bisnis dan energi yang berkembang antara kedua negara.

Berita Rekomendasi

“Hari ini, berkat sikap Anda, hubungan kita telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Putin.

Presiden Rusia menggambarkan UEA sebagai “mitra dagang utama Moskow di dunia Arab,” dan mencatat bahwa omset perdagangan antara kedua negara telah meningkat sebesar 67 persen pada tahun 2022, dan ia menyatakan harapan bahwa tren ini akan semakin cepat.

Putin lebih lanjut menyatakan bahwa kedua negara secara aktif memperluas kerja sama industri sambil terlibat dalam beberapa usaha patungan minyak dan gas besar. Mereka juga bekerja sama sebagai bagian dari kelompok minyak OPEC+, tambahnya.

Di bidang diplomatik, pemimpin Rusia tersebut mengatakan bahwa kedua belah pihak akan membahas ketegangan yang terjadi saat ini di seluruh dunia, khususnya perang Israel-Hamas, dan juga konflik Ukraina.

Presiden Sheikh Mohamed menggambarkan hubungan dengan Rusia sebagai sesuatu yang “bersejarah,” dan mencatat bahwa hubungan tersebut berkembang di berbagai bidang demi keuntungan kedua negara.

UEA telah muncul sebagai mitra dagang utama Rusia di Timur Tengah sejak dimulainya konflik Ukraina pada Februari 2022, yang menyebabkan negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow.

Setelah kunjungannya ke UEA, Putin diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh pada Rabu malam. Menurut Kremlin, pasangan ini akan membahas kerja sama bilateral di bidang perdagangan, ekonomi, dan investasi, serta isu-isu regional dan internasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas