Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Becus Hadapi Gempuran Hamas, Oposisi Israel Minta Netanyahu Mundur dari Kursi Perdana Menteri

Pemimpin kelompok oposisi Israel, Yair Lapid mendesak Benjamin Netanyamundur dari kursi perdana menteri.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Tak Becus Hadapi Gempuran Hamas, Oposisi Israel Minta Netanyahu Mundur dari Kursi Perdana Menteri
MAYA ALLERUZZO / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu didesak mundur kelompok oposisi Israel karena dinilai tidak becus menangani perlawanan Hamas di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan yang makin kuat di dalam negeri dari kelompok opisis karena dinilai tidak mampu menangani perlawanan pejuang Hamas di Gaza setelah tentara IDF berperang selama 60 hari lebih.

Tekanan terbaru dilontarkan pemimpin kelompok oposisi Israel, Yair Lapid. Dia mendesak Benjamin Netanyamundur dari kursi perdana menteri. Dia menilai penanganan pemerintah Israel terhadap konflik dengan Hamas buruk.

“Netanyahu harus pergi sekarang selama pertempuran,” ujar Yair Lapid kepada Channel 12 Israel dikutip Anadolu.

“Pemerintah ini tidak berfungsi. Kita perlu perubahan – Netanyahu tidak bisa terus menjadi perdana menteri. Kita tidak bisa membiarkan diri kita melakukan kampanye berkepanjangan dengan perdana menteri yang tidak dipercaya oleh masyarakat,” ujarnya.

Lapid menegaskan, partainya, Yesh Atid (Ada Masa Depan) berancang-ancang untuk bergabung dengan “pemerintahan rekonstruksi nasional” dengan Partai Likud, namun menekankan bahwa “Netanyahu tidak dapat memimpinnya.”

Menurut hasil polling baru-baru ini, 66 persen warga Israel menginginkan pemilu dini setelah berakhirnya konflik Gaza, yang dimulai setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Sejak itu, Israel terus melakukan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 11.500 warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak.

Baca juga: Prancis Jadi Motor Jatuhnya Sanksi Keras Uni Eropa ke Hamas

Berita Rekomendasi

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur total. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel secara resmi dilaporkan mencapai 1.200 orang.

Baca juga: Peringatan Raja Yordania: Pengusiran Paksa Warga Gaza oleh Israel Picu Konsekuensi Serius

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB Rabu lalu sudah mengeluarkan resolusi yang menyerukan pembebasan segera semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan koridor kemanusiaan yang mendesak dan diperluas di seluruh wilayah tersebut untuk menyelamatkan dan melindungi nyawa warga sipil.

Laporan Zein Khalil/Sumber: Anadolu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas