Puji AS Cegah Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza, Israel: Perang Usai Jika Hamas Hancur
Veto AS untuk resolusi PBB membuat perdamaian di Gaza mustahil tercipta dalam waktu dekat. Korban tewas di kalangan sipil berpotensi terus bertambah.
Editor: Willem Jonata
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membuat langkah yang jarang terjadi pada hari Rabu untuk secara resmi memperingatkan dewan beranggotakan 15 orang tentang ancaman global dari perang yang telah berlangsung selama dua bulan tersebut.
“Meskipun AS sangat mendukung perdamaian abadi di mana Israel dan Palestina dapat hidup damai dan aman, kami tidak mendukung seruan gencatan senjata segera. Hal ini hanya akan menjadi bibit bagi perang berikutnya, karena Hamas tidak memiliki keinginan untuk melihat perdamaian yang bertahan lama, untuk melihat solusi dua negara,” kata Robert Wood, wakil duta besar AS untuk PBB.
AS dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan pejuang Hamas.
Washington malah mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober.
Padahal, PBB hendak mengeluarkan resolusi tersebut untuk mencegah kehancuran lebih besar dan jatuhnya korban sipil lebih banyak lagi.
Sejauh ini korban tewas akibat gempuran Israel di Gaza kini tembus 16 ribu orang dan lebih 43 rbu orang luka-luka.
Sementara jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Jumlah korban berpotensi terus bertambah kalau perang tak segera dihentikan.