Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-658: AS Gelontorkan Bantuan Militer Rp 3,12 T untuk Ukraina
Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-658. Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai 200 juta dolar/sekitar Rp 3,12 T untuk Ukraina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
- Presiden AS Joe Biden memperingatkan Partai Republik bahwa mereka akan memberi Rusia 'hadiah Natal'
Hal tersebut dilakukan apabila mereka gagal memberikan bantuan militer tambahan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
- Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Washington telah gagal dalam mengembalikkan keadaan perang
Menurutnya, lebih banyak uang tidak akan membawa banyak perbedaan.
- Moskow mengatakan pihaknya mengamati perkembangan tersebut dengan cermat
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa 'puluhan miliar dolar' yang telah disediakan oleh Washington telah gagal membalikkan keadaan perang dan bahwa lebih banyak uang hanya akan memberikan sedikit perbedaan.
- Sebuah laporan intelijen AS yang tidak diklasifikasikan menilai bahwa perang di Ukraina telah menyebabkan 315.000 tentara Rusia tewas dan terluka
Menurut laporan tersebut, hampir 90 persen dari personel yang dimiliki Rusia ketika konflik dimulai.
Laporan tersebut juga menilai hilangnya personel dan kendaraan lapis baja yang dilakukan Moskow terhadap militer Ukraina telah menghambat modernisasi militer Rusia selama 18 tahun.
- Kyivstar menjadi sasaran serangan siber
Operator jaringan seluler terbesar di Ukraina, Kyivstar, mengatakan pihaknya menjadi sasaran serangan siber besar pada Selasa pagi yang untuk sementara waktu melumpuhkan sinyal seluler dan internetnya.
Akibat serangan tersebut, sistem peringatan udara di lebih dari 75 permukiman di wilayah Kyiv mengalami gangguang.
- Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk mengatakan pihaknya akan menuntut mobilisasi penuh dunia bebas untuk membantu Ukraina
“Kami akan menuntut mobilisasi penuh dari barat untuk membantu Ukraina. Saya tidak bisa lagi mendengarkan politisi yang berbicara tentang kelelahan mereka dengan situasi di Ukraina," katanya.