Intel AS: Ribuan Bom yang Dijatuhkan Israel Tak Miliki Sistem Panduan, Serang Target Asal-asalan
Hampir setengah dari bom yang dijatuhkan Israel di Gaza adalah bom yang tidak terarah, menurut laporan intelijen terbaru AS, menurut CNN.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
Menyerang sasaran di Gaza dengan amunisi tak terarah, seperti yang dilakukan IDF secara ekstensif, telah menyebabkan kerusakan besar di wilayah di luar zona sasaran.
"Bom bodoh" tersebut sering kali dipengaruhi oleh cuaca, angin, sudut pandang, faktor lingkungan lainnya, serta kemampuan pilot dan pesawat.
Baca juga: Populer Internasional: Mengenal Brigade Golani - AS dan Israel Makin Dikucilkan Dunia
Justin Bronk, peneliti senior untuk kekuatan udara dan teknologi militer di lembaga think tank Royal United Services Institute, sebelumnya mengatakan kepada Business Insider bahwa bom-bom ini biasanya akan digunakan di area yang lebih terbuka di mana target tersebar dan penggunaannya tidak sembarangan.
"Tetapi jika Anda menggunakannya untuk menyerang target di area yang sudah dibangun, maka hal tersebut hampir tidak pandang bulu, terutama ketika menggunakan bom tak terarah model lama."
Janji Kosong Israel untuk Melindungi Warga Sipil
Menurut PBB, serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza membuat hampir 2 juta warga mengungsi.
Hampir 20 ribu warga Palestina tewas dan 50 ribu lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.
Israel sering kali meremehkan kekhawatiran internasional atas dampak serangannya.
Pada hari Rabu (13/12/2023), lalu, juru bicara militer Israel mengatakan IDF tetap berkomitmen pada hukum internasional dan kode etik moral dan mencurahkan sumber daya yang besar untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil.
“Perang kami melawan Hamas, bukan melawan rakyat Gaza,” kata Mayor Karen Hajioff.
Para pejabat dan ahli pun meragukan pernyataan Israel bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi warga sipil, mengingat besarnya kehancuran yang disebabkan oleh serangan udara dan serangan darat di Gaza, mengutip Business Insider.
Presiden AS Joe Biden telah menyatakan keprihatinannya.
Baca juga: Israel Rusak Pemakaman di Gaza dengan Menggunakan Tank, Banyak Kuburan Hancur Setelah Dilindas Tank
Pada hari Selasa, ia memperingatkan bahwa Israel memang memiliki dukungan sebagian besar negara saat ini.
Tetapi mereka mulai melepaskan dukungan tersebut karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi.
Komentar Biden menjadi perubahan besar dari dukungan sebelumnya, yang tanpa syarat dan teguh, terhadap Israel.