Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analis Perang Israel: Gaya Perang IDF di Gaza Saat Ini Berarti Bakal Banyak Kematian di Pihak Israel

Analis Militer asal Israel, Amos Harel mengatakan gaya Perang IDF di Gaza pada saat ini berarti bakal lebih banyak kematian di pihak Israel.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Analis Perang Israel: Gaya Perang IDF di Gaza Saat Ini Berarti Bakal Banyak Kematian di Pihak Israel
tangkapan layar Twitter/@BittonRosen
AKSI TENTARA IDF- Aksi tentara IDF saat berdiri di depan moncong tembakan tank. Seorang tentara Israel dikabarkan terluka dalam sebuah insiden. Video kekonyolan tentara wanita Israel itu beredar luas di Internet. Saat dia berdiri di depan tank yang akan menembak, dia memberi aba-aba kepada tank itu untuk menembak, dan saat aba-aba selesai, lalu tank itu menembak. 

Namun, konsensus ini bergantung pada dua kondisi yang melemah seiring berjalannya waktu - seperti yang terjadi di Lebanon pada tahun 1982: perang memiliki tujuan yang jelas dan pemahaman bahwa kemenangan bisa dicapai.

Baca juga: Hamas Respon Israel yang Temukan Terowongan di Gaza utara: Anda Terlambat

Ketika keraguan mulai muncul mengenai apakah kondisi ini mungkin terwujud, bahaya di Gaza akan semakin besar. Bulan depan, 'operasi' militer Kemungkinan adanya perubahan struktur akan menimbulkan keraguan terhadap realisasi tujuan yang telah diumumkan sebelumnya. “Jika perang di Gaza terus berlanjut seperti ini, berita kematian tentara Israel akan terus berdatangan.”

Memperhatikan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Galant dan Kepala Staf Umum Herzi Halevi berpikir bahwa mereka hanya dapat membuat kompromi Hamas dengan menerapkan tekanan militer, Harel mempertahankan pendapatnya sebagai berikut:

“Pada tahap ini, Hamas tampaknya belum siap memberikan konsesi. Mediator Qatar mengeluhkan sulitnya berkomunikasi dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza yang sibuk bersembunyi. Juru bicara Hamas juga meminta Israel untuk menarik diri dari Gaza dan menghentikan serangan agar negosiasi pertukaran tahanan dapat dimulai.

Menurut pihak Israel, hal ini tidak dapat diterima, namun mengingat kondisi di mana mereka ditahan, kekhawatiran mengenai nasib para tahanan semakin meningkat dan peluang mereka untuk diselamatkan semakin berkurang dari hari ke hari.

(Sumber: Aljazeera, Anatolia Agency)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas