Pemimpin Ansarallah Minta Negara Arab Buka Perbatasan, Houthi Mau Kirim Ribuan Pejuang ke Gaza
Al-Houthi meminta negara-negara yang memisahkan Yaman dari Palestina untuk membuka perbatasan agar milisi Houthi bisa menyeberang masuk ke Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pemimpin Ansarallah Minta Negara Arab Buka Perbatasan, Houthi Bersiap Kirim Ribuan Milisi ke Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Abdul-Malik Badruldeen al-Houthi, pemimpin kelompok Ansarallah di Yaman mengatakan, pihaknya siap mengirimkan ribuan milisi ke Gaza, Palestina.
Pengerahan milisi ini, kata dia, untuk mendukung perlawanan kelompok pembebasan Palestina di Gaza, Hamas, melawan tentara pendudukan Israel.
Untuk itu, dia meminta negara-negara yang memisahkan Yaman dari Palestina untuk membuka perbatasan agar milisi Houthi bisa menyeberang masuk ke Gaza.
Baca juga: Pimpinan Tertinggi Houthi Yaman Deklarasikan Siap Tempur Hadapi Serangan Langsung Israel
"Al-Houthi mengatakan, kelompok Ansarallah meminta negara-negara yang memisahkan Yaman dari Palestina untuk membuka seluruh penyeberangan bagi mujahidinnya untuk memasuki Palestina," tulis laporan PC dikutip dari Al-Jazeera.
Pemimpin kelompok Ansarallah itu melontarkan pernyataan itu dalam pidatonya yang disiarkan secara luas melalui televisi pada Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Ancaman Houthi Bikin Satpam Bersenjata Panen Emas di Laut Merah, AS Tawarkan Jasa Marinir Terlatih?
Targetkan Kapal Perang AS
Al-Houthi juga mengatakan kalau militernya siap melakukan eskalasi di Laut Merah, jika Israel tidak mengakhiri genosida di Gaza.
Dia bahkan mengancam akan menargetkan kapal perang AS sebagai tanggapan atas setiap serangan terhadap Yaman.
“Kami tidak akan berdiam diri jika Amerika memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan bodoh dengan menargetkan negara kami,” kata al-Houthi
November lalu, kelompok Ansarallah mengumumkan kalau mereka menargetkan kapal apa pun yang dimiliki atau dioperasikan Israel di Laut Merah, sampai Israel mengizinkan makanan dan bahan bakar dibawa ke Jalur Gaza yang terkepung.
“Dukungan untuk Palestina didasarkan pada konsensus rakyat dan politik” di Yaman, kata al-Houthi.
Al-Houthi juga menekankan kalau mereka tidak menargetkan kapal-kapal internasional, namun hanya kapal-kapal yang terkait dengan “musuh Zionis”.
“Negara-negara lain tidak boleh melibatkan diri dan mengorbankan diri demi kepentingan Israel,” dia memperingatkan.
Israel melakukan “kejahatan keji terhadap warga Palestina,” kata al-Houthi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.