Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Varian Baru Covid-19 JN.1 dan Gejalanya, Apakah Sudah Menyebar di Indonesia?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa (19/12/2023), mengategorikan JN.1 sebagai 'variant of interest'.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Mengenal Varian Baru Covid-19 JN.1 dan Gejalanya, Apakah Sudah Menyebar di Indonesia?
freepik
Ilustrasi Covid-19. - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa (19/12/2023), mengategorikan JN.1 sebagai 'variant of interest'. 

BA 2.86 memiliki 20 mutasi pada protein lonjakannya, JN.1 memiliki 21 mutasi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat menamai mutasi tambahan ini sebagai L455S.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 Varian JN.1 di RI Umumnya Bergejala Ringan 

CDC mengatakan mutasi ini mungkin membantu virus menghindari respons dari manusia. sistem kekebalan tubuh.

Masyarakat pun disarankan untuk suntik vaksin Covid-19 lagi.

2. Di mana JN.1 terdeteksi?

JN.1 pertama kali terdeteksi di AS pada bulan September, sebulan setelah varian induknya, BA 2.86, tercatat di negara tersebut.

Seseorang menerima vaksin virus corona (COVID-19) Pfizer-BioNTech di situs pop-up #VAXTOSCHOOL di Life of Hope Center, NYC pada 21 Oktober 2021.
Seseorang menerima vaksin virus corona (COVID-19) Pfizer-BioNTech di situs pop-up #VAXTOSCHOOL di Life of Hope Center, NYC pada 21 Oktober 2021.  - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa (19/12/2023), mengategorikan JN.1 sebagai 'variant of interest'.(Michael M. Santiago / Getty Images via AFP)

Sejak itu, penyakit ini telah menyebar ke 41 negara, menurut laporan WHO pada hari Senin (18/12/2023).

Berita Rekomendasi

Urutan virus dari tes PCR dianalisis secara berkala untuk mendeteksi strain baru.

Baca juga: Update Virus Covid-19 varian JN.1 di Batam: 2 Orang Terpapar, 4 Suspect 

Selama sekitar satu bulan pertama, JN.1 hanya menyumbang 0,1 persen penularan virus corona di AS.

"Namun, pada tanggal 8 Desember, negara ini bertanggung jawab atas antara 15 dan 29 persen kasus COVID," menurut CDC

CDC mencatat bahwa virus Corona mencapai puncak menularannya sekitar tahun baru.

3. Haruskah kita khawatir tentang JN.1?

CDC belum menemukan bukti yang menunjukkan bahwa JN.1 menimbulkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan varian lainnya.

Ilustrasi Covid-19 pada anak
Ilustrasi Covid-19 pada anak. - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa (19/12/2023), mengategorikan JN.1 sebagai 'variant of interest'.(Freepik)

Para ahli mengatakan peningkatan kasus mungkin merupakan bagian dari tren dan kondisi musim dingin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas