Mengenal Varian Baru Covid-19 JN.1 dan Gejalanya, Apakah Sudah Menyebar di Indonesia?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa (19/12/2023), mengategorikan JN.1 sebagai 'variant of interest'.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Misalnya, orang-orang di seluruh dunia menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan sehingga patogen dapat menyebar dengan lebih cepat.
Jenis gejalanya diperkirakan sama dengan COVID-19.
CDC menyarakan semua tindakan di era pandemi seperti isolasi mandiri dan penggunaan masker dianjurkan sebagai tindakan pencegahan.
Baca juga: Sehari Ada 200 Kasus Covid-19, Kemenkes: Varian JN.1 Tidak Ganas
4. Apa saja gejala JN.1?
Seperti varian COVID-19 lainnya, gejalanya akan berbeda berdasarkan kekebalan seseorang dan kesehatan secara keseluruhan, menurut CDC.
Gejala umumnya meliputi demam atau menggigil, batuk, kelelahan, dan nyeri tubuh.
5. Kasus JN.1 di Indonesia
Jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, terus terjadi kenaikan kasus Covid-19.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkap, kasus Covid-19 subvarian JN.1 telah bertambah di Indonesia.
Jika sebelumnya kasus Covid-19 subvarian JN.1 hanya empat, kini bertambah menjadi 41 kasus.
"JN.1 menjadi 41 kasus,” ungkap Budi melalui keterangan resmi tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (22/12/2023).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Aisyah Nursyamsi)