Pakar Militer Turki Ungkap Hal Mengejutkan Soal Brigade Al Qassam Bikin Senapan dan Peluru Sniper
Peluru 12,7 mm buatan lokal Brigade Al Qassam Hamas ternyata bisa mengoyak baja dan rompi antpeluru pasukan Israel IDF
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Namun hal yang istimewa dari video tersebut, kata Yarar adalah, Al Qassam tidak sedang membuat senjata biasa, melainkan senapan untuk penembak jitu yang membutuhkan tingkat akurasi dan presisi tinggi.
Artinya, kata dia, pembuatan senapan untuk penembak runduk membutunkan standar kalibrasi. Yarar menyebut, untuk mendapatkan standari kalibrasi tinggi seperti yang sudah dibuktikan Brigade Al Qassam, dibutuhkan uji coba sebanyak 100 ribu tembakan.
Artinya, sebanyak itu pula peluru-peluru buatan Al Qassam ditembakkan sebelum akhirnya menemukan standar yang tepat.
Jarak Jangkauan 2.400 Meter, 24 Kali Lapangan Bola
Hal yang lebih mengagetkan, kata Mete Yarar, uji coba yang dilakukan Brigade Al Qassam untuk memenuhi standar kalibrasi dan presisi, dilakukan dalam jarak tembak sejauh 2.400 meter.
Dia membandingkan, jika satu lapangan sepak bola berjarak sekitar rata-rata 100 meter, itu artinya jarak jangkauan bidikan sebanyak 24 kali lapangan bola.
Artinya, target bidikan akan terlihat sangat kecil. Toh, dalam pembuktiannya di medan tempur, Brigade Al Qassam sudah sering mengunggah video bagaimana penembak runduk mereka sukses melakukan 'head shot' ke target berjarak sangat jauh.
"Jadi, sekarang Anda lihat, lihat. Anda dapat melihatnya dengan teropong Anda di sana. Rekam tembakan senjata dari jarak 2.400 meter. Ditembak luar biasa sejauh 2.400 meter satu per satu. Bayangkan berapa banyak lapangan sepak bola yang berjumlah 100. Meteran Anda adalah 24 lapangan sepak bola yang panjang. Dari kejauhan, inilah sosok seukuran manusia (sambil memberikan gestur yang mengindikasikan kalau target akan terlihat sangat kecil)," ungkap Yarar.
Peluru 12,7 Mm Bisa Koyak Baja dan Rompi Anti-Peluru
Hal lain yang dicermati Mete Yarar dari video Brigade Al Qassam itu adalah terkait peluru untuk senapan sniper Al-Ghoul.
Yarar menyebut, tulisan 127 yang terulir di peluru menandakan kalau amunisi itu punya kaliber 12,7 mm.
Jenis peluru berkaliber ini lazimnya digunakan sebagai anti-pesawat.
Peluru berkaliber ini, ditembakkan dari jarak jauh oleh seorang penembak jitu, mahsyur dikenal sebagai pengoyak baja, meski tidak menembus lapisan tank.
Artinya, kata Yarar, jika peluru ini mengenai anggota tubuh saat ditembakkan akan menghasilkan luka koyak sangat parah atau bahkan kematian seketika.
"Apa yang disediakan oleh peluru 12.7 milimeter? Izinkan saya memberi tahu Anda, jika Anda memiliki inti baja, tidak ada baju besi yang Anda kenakan yang akan melindungi Anda. Ia bahkan bisa menembus kendaraan lapis baja," ungkap Yarar.
Hal ini menjelaskan kenapa banyak tentara Israel yang terluka atau bahkan tewas bahkan saat mengenakan helm baja dan rompi anti-peluru sekalipun.
Ini artinya, satu-satunya cara bagi IDF menghindari peluru ini adalah tetap berada dalam tank, dengan risiko tank tersebut tidak dihantam oleh roket Yassin yang biasa digunakan Al Qassam dari jarak dekat.
(oln/*yt/)