Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Resolusi PBB Dianggap Sangat Gagal Atasi Krisis di Gaza, MSF: Respons Kemanusiaan Harus Dilakukan

Dampak resolusi DK PBB terhadap kehidupan warga sipil di Gaza disebut hampir tidak ada artinya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Resolusi PBB Dianggap Sangat Gagal Atasi Krisis di Gaza, MSF: Respons Kemanusiaan Harus Dilakukan
CHARLY TRIBALLEAU / AFP
Dewan Keamanan PBB bertemu mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York pada 22 Desember 2023. Dampak resolusi DK PBB terhadap kehidupan warga sipil di Gaza disebut hampir tidak ada artinya. 

Kelompok militan tersebut menuduh Amerika Serikat menentang komunitas internasional dan menghalangi dewan tersebut untuk menuntut penghentian perang.

Sebagai informasi, resolusi tersebut menegaskan kembali komitmen tak tergoyahkan Dewan Keamanan terhadap visi solusi dua negara di mana dua negara demokratis, Israel dan Palestina, hidup berdampingan secara damai dalam batas-batas yang aman dan diakui.

Hal ini menekankan pentingnya menyatukan Jalur Gaza dengan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina.

Baca juga: Serangan Israel di Gaza Termasuk Paling Mematikan dalam Sejarah: Setara Pemboman Sekutu ke Jerman

Resolusi Dewan Keamanan penting karena mengikat secara hukum, namun dalam praktiknya banyak pihak memilih untuk mengabaikan permintaan tindakan Dewan Keamanan.

Resolusi-resolusi Majelis Umum tidak mengikat secara hukum, meskipun resolusi-resolusi tersebut merupakan barometer penting bagi opini dunia.

Dalam aksi terpadu pertamanya setelah serangan Hamas, Dewan Keamanan mengadopsi resolusi pada 15 November di mana AS tidak melakukan apa pun yang menyerukan jeda kemanusiaan yang mendesak dan diperpanjang dalam pertempuran tersebut, pengiriman bantuan tanpa hambatan kepada warga sipil, dan pembebasan semua sandera tanpa syarat.

Sebelumnya, AS memveto resolusi Dewan Keamanan pada 18 Oktober 2023 yang mengutuk semua kekerasan terhadap warga sipil dalam perang Israel-Hamas dan mendesak bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza.

Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta sebelum bertemu mengenai konflik antara Israel dan Hamas, pada 10 November 2023, di Markas Besar PBB di New York City.
Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta sebelum bertemu mengenai konflik antara Israel dan Hamas, pada 10 November 2023, di Markas Besar PBB di New York City. (TIMOTI A. CLARY / AFP)

Baca juga: Pasukan Elite Brigade Golani Israel Balik Kanan dari Gaza, ​Seperempat Pasukan Rontok Dihajar Hamas

Berita Rekomendasi

Pada 8 Desember 2023, AS memveto resolusi kedua DK PBB yang didukung oleh hampir seluruh anggota DK PBB dan puluhan negara lainnya, serta menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang menyetujui resolusi serupa pada 12 Desember dengan suara 153-10, dengan 23 abstain.

Kini, lebih dari 20.000 warga Palestina telah terbunuh sejak perang dimulai, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Hamas menguasai Jalur Gaza, dan Kementerian Kesehatannya tidak membedakan antara kematian warga sipil dan kombatan.

Ribuan warga Palestina lainnya terkubur di bawah reruntuhan Gaza, menurut perkiraan PBB.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas