2 Mantan Sandera: Hamas Siap Mati saat Lindungi Kami dari Bom Israel di Gaza
Dua warga Israel yang dibebaskan Hamas dari penyanderaan mengatakan Hamas siap mati demi melindungi mereka dari serangan Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Dua sandera warga Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada November lalu, menghadiri sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel yang rilis pada Minggu (24/12/2023).
Almog Goldstein (48) datang bersama putrinya, Agam (17) dalam wawancara tersebut.
Sebelum dibebaskan, Almog Goldstein disandera oleh Hamas bersama Agam serta kedua putranya, Gal (11) dan Tal (9).
Almog Goldstein menceritakan apa yang terjadi selama penyanderaannya di Jalur Gaza.
Ia mengatakan anggota bersenjata Hamas melindungi ia dan ketiga anaknya dengan tubuh mereka.
Pada suatu malam, selama penyanderaan di Gaza, para sandera yang jumlahnya tidak dia sebutkan, dibawa ke supermarket untuk duduk di tempat yang tidak dia sebutkan.
Baca juga: Israel Klaim 5 Mayat Sandera Ditemukan di Terowongan Hamas, Ini Kata Brigade Al Qassam
"Kami berada di sebuah supermarket, lalu dengan cepat terjadi pemboman (oleh Israel) di jalan (dekat supermarket itu berada), dan (penembakan itu terdengar) seperti sebuah ekskavator mendekati Anda. Kedatangannya sangat gila, seperti ini 'ta ta ta', dan dia mendatangimu," kata Almog Goldstein, mengingat malam penyanderaannya di Gaza.
"Saat kami seperti ini, kami melipat tempat tidur yang kami tempati, dan penjaga serta penculik bersenjata (Hamas) berdiri melindungi kami dengan tubuh mereka," tambahnya.
Wartawan Israel bertanya, “Apakah mereka melindungi Anda?”
“Ya, dari tembakan yang datang dari tentara Israel, karena kami sangat penting bagi mereka,” jawab Almog Goldstein.
Baca juga: Joe Biden Diklaim Berhasil Yakinkan PM Israel untuk Tidak Serang Hizbullah, Netanyahu Membantah
Ia mengatakan ada ketakutan jika Hamas menerima instruksi untuk membunuh mereka, sehingga ia menanyakan hal itu kepada anggota Hamas yang bertugas menjaganya.
“Kadang-kadang kami juga menanyakan hal itu kepada mereka, dan mereka akan memberi tahu kami, 'Kami akan mati sebelum kamu mati, kami akan mati bersama… Jika itu terjadi, kami akan mati bersama karena kami dekat dengan kamu, kami dekat denganmu'," kata Almog Goldstein mengingat perkataan anggota Hamas yang menjaganya.
Almog Goldstein menyatakan dia dan anak-anaknya ditangkap bersama tahanan Israel lainnya di sebuah apartemen selama lima minggu.
“Kekhawatiran saya adalah hal ini (penahanan) mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun,” katanya.