Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Tangkap Agen Israel di Gaza, Shin Bet Ketahuan Kirim Mata-mata

Hamas menangkap sejumlah orang yang menjadi mata-mata Shin Bet di Jalur Gaza. Mereka diminta mengintai aktivitas Hamas dan pemimpinnya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Hamas Tangkap Agen Israel di Gaza, Shin Bet Ketahuan Kirim Mata-mata
JACK GUEZ / AFP
Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina. -- Hamas menangkap agen mata-mata yang dikirim oleh Shin Bet di Gaza, yang mencari informasi untuk Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Situs web Al-Majd Security mengungkapkan pada Minggu (24/12/2023), dinas keamanannya menangkap sejumlah orang yang menjadi agen pendudukan (Israel) di Jalur Gaza selama dua hari terakhir.

Penangkapan ini dilakukan setelah adanya informasi mengenai nama-nama orang yang dicurigai bekerja untuk Israel, menurut sumber senior di Komando Keamanan Perlawanan (Hamas).

"Agen-agen ditangkap setelah keamanan perlawanan menerima data dan dokumen yang dianggap berbahaya, termasuk nama-nama mereka yang bekerja sama dengan pendudukan selama periode terakhir, yang diperoleh selama Operasi Banjir Al-Aqsa," kata Al-Majd Security.

“Komando Keamanan Perlawanan di Jalur Gaza memperoleh harta strategis yang mencakup informasi keamanan tentang bagaimana perangkat Shin Bet (Dinas Keamanan Dalam Negeri Israel) berkomunikasi dan bekerja dengan agen-agennya di Jalur Gaza, yang merupakan kesulitan besar bagi pekerjaan badan intelijen pendudukan selama Operasi Banjir Al-Aqsa,” lapor situs itu.

Salah satu agen yang ditangkap mengakui pada awal operasi Banjir Al-Aqsa, dia ditugaskan oleh seorang perwira intelijen (Shin Bet) untuk memantau rumah-rumah pimpinan perlawanan dan beberapa lahan pertanian di dekat wilayahnya.

Baca juga: 2 Mantan Sandera: Hamas Siap Mati saat Lindungi Kami dari Bom Israel di Gaza

Ia juga diminta untuk melaporkan setiap pergerakan anggota perlawanan di dalamnya.

Agen lain mengakui, Israel memintanya untuk mencari keberadaan para pemimpin perlawanan, terutama tokoh militer dan politik, dengan tujuan membunuh mereka.

BERITA REKOMENDASI

“Kepemimpinan keamanan perlawanan di Jalur Gaza akan mengambil semua tindakan hukum dan revolusioner terhadap agen-agen tersebut, dan akan menyerang dengan tangan besi siapa pun yang berani menghadapi musuh,” kata Al-Majd Security menyimpulkan.

Situs tersebut mengindikasikan apa yang dipublikasikan di laman mereka adalah informasi yang telah diungkap oleh dinas keamanan Hamas.

Sementara itu, rincian tentang agen Israel tersebut dirahasiakan.

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 21 Desember 2023, menunjukkan tentara Israel masuk dengan berjalan kaki ke Jalur Gaza di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas.
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 21 Desember 2023, menunjukkan tentara Israel masuk dengan berjalan kaki ke Jalur Gaza di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

Baca juga: Israel Gunakan Bom Paling Merusak di Zona Aman Gaza, Mayoritas Korban Perempuan dan Anak-anak

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.424 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (25/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas