Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Israel Hancurkan Fasilitas Pertanian di Salfit

Otoritas pendudukan Israel hari ini, Senin (25/12/2023) menghancurkan fasilitas pertanian dekat Salfit, di utara Tepi Barat.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
zoom-in Pasukan Israel Hancurkan Fasilitas Pertanian di Salfit
Menahem KAHANA / AFP
Tentara Israel berkumpul di sekitar tank dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 24 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas pendudukan Israel menghancurkan fasilitas pertanian dekat Salfit, di utara Tepi Barat, Senin (25/12/2023).

Selain itu, pasukan Israel juga memerintahkan penghentian pekerjaan di sebuah sekolah di timur Yatta, di selatan Tepi Barat.

Sumber lokal mengatakan kepada WAFA bahwa buldoser tentara menghancurkan fasilitas pertanian, yang masih dalam tahap pembangunan, di kota Deir Ballout, sebelah barat Salfit, dan dimiliki oleh seorang penduduk dengan dalih dibangun tanpa izin.

Pasukan Israel juga menebang pohon dan memaksa seorang petani meninggalkan tanahnya di dekat kota Nablus, Tepi Barat utara.

Para pasukan menebang 60 pohon zaitun di desa Jaloud, selatan Nablus, menurut Raed Haj Mohammad, kepala dewan desa.

Dia mengatakan penjajah Israel juga menghancurkan pipa air yang digunakan untuk irigasi.

Baca juga: Natal yang Muram di Betlehem Akibat Perang Israel-Hamas

Di desa Qaryout, selatan Nablus, penjajah melepaskan tembakan ke arah seorang petani yang bekerja di lahannya di sebelah barat desa ketika tentara berada di daerah tersebut.

Berita Rekomendasi

Petani Sabri Qaryouti mengatakan, penjajah dari koloni ilegal Eileh memaksanya meninggalkan tanah dan hasil panennya meski jaraknya hanya 300 meter dari rumahnya.

Di hari ke-80 perang genosida Israel terhadap Jalur Gaza hari ini, (25/12/2023), pasukan pendudukan Israel melanjutkan pemboman mereka di beberapa wilayah di Jalur Gaza, terutama di bagian tengah dan selatan, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan luka-luka.

Pengeboman Israel terus berlanjut setelah pembantaian di kamp pengungsi al-Maghazi dan al-Bureij di Jalur Gaza tengah, yang merenggut nyawa sekitar 95 orang, ketika pesawat tempur dan artileri membom seluruh alun-alun pemukiman.

Direktur medis Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Khalil al-Dakran, mengatakan rumah sakit itu penuh dengan korban luka dan tewas yang bertumpuk di lantai, di koridor dan tenda.

Ia mengatakan, pihak rumah sakit berusaha menangani korban luka dan menyelamatkan nyawa mereka semaksimal mungkin karena obat-obatan dan peralatan medis tidak banyak, ruang perawatan intensif penuh, dan alat bantu pernapasan tidak lagi mencukupi.

“Kami membutuhkan obat-obatan, tim medis, dan rumah sakit lapangan. Penutupan ini adalah hukuman mati bagi yang terluka dan terluka,” ujarnya.

Dia menunjukkan penyakit menular mulai menyebar di antara para pengungsi yang memenuhi halaman rumah sakit untuk menghindari pemboman Israel, dan penyakit menular, usus, dan kulit menyebar luas di antara mereka dan tidak ada obat-obatan atau tempat tidur untuk mereka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas