Israel Curi Organ Tubuh dari 80 Jenazah Warga Palestina, Mutilasi Jasad sebelum Dikembalikan
Israel diketahui telah mencuri organ tubuh 80 jenazah warga Gaza yang dikembalikan ke Palestina pada Rabu (27/12/2023).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
Menurut Euro-Med Monitor, pasukan Israel juga menggali dan menyita jenazah dari kuburan massal pada pertengahan November 2023, di salah satu halaman Kompleks Medis Al-Shifa.
80 Jenazah yang Dikembalikan Bukan Sandera
Sebelumnya, Israel mengatakan pihaknya mengembalikan 80 jenazah warga Palestina yang tewas setelah memastikan mereka bukan sandera Hamas, Rabu (27/12/2023).
Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pihaknya sedang berupaya melakukan identifikasi terhadap ke-80 jenazah itu.
Baca juga: Belum Kelar Urus Terowongan Hamas, Israel Malah Kembali Dihantui Terowongan Hizbullah
Selain itu, mereka juga berusaha mencari tahu kapan dan di mana para korban dibunuh.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan selama perang, jenazah telah dibawa ke Israel "untuk proses identifikasi sebagai bagian dari upaya kami menemukan para sandera dan orang hilang" yang diculik Hamas pada 7 Oktober 2023.
“Kesulitan dalam mengidentifikasi mereka yang dibunuh membuat jenazah tersebut perlu dipindahkan ke Israel untuk identifikasi forensik,” sambungnya.
Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan “analisis rutin yang sesuai dengan standar forensik yang diterima secara internasional” untuk mengesampingkan identifikasi mereka sebagai sandera Israel.
Menurut Wakaf Islam, atau Kementerian Agama, 80 jenazah itu dikumpulkan dari bagian utara Jalur Gaza.
Diketahui, sejak eskalasi militer meningkat pada 7 Oktober 2023, 21.110 warga Palestina tewas akibat serangan Israel.
Sementara, 55.243 lainnya meninggal dunia, kata Kementerian Kesehatan di Gaza pada Rabu.
Update Terkini
Dilansir Al Arabiya, berikut perkembangan terkini konflik Hamas vs Israel pada hari ke-81, Rabu:
- PBB menunjuk koordinator
PBB menunjuk Menteri Keuangan Belanda, Sigrid Kaag, yang akan habis masa jabatannya sebagai koordinator kemanusiaan untuk Gaza, menyusul resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan bantuan "dalam skala besar" untuk Gaza.
Penunjukan Kaag terjadi saat masyarakat Gaza menghadapi keadaan darurat kemanusiaan yang menegrikan.
PBB dalam sebuah pernyataan, mengatakan Kaag akan mulai bekerja pada 8 Januari 2024 mendatang.
Baca juga: Israel Defisit, Biaya Perang Lawan Hamas Diperkirakan Capai Rp216 Triliun, Bingung Cari Pemasukan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.