Miliaran Duit Warga Palestina Raib Dirampok Tentara Israel, Klaim Untuk Danai Perang
Perampokan tersebut dilakukan Israel bersamaan dengan serangan darat yang belakangan intens digelar tentara IDF di kota-kota Tepi Barat .
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEPI BARAT - Sebuah kantor penukaran uang atau money changer di kawasan Tepi Barat Palestina jadi target perampokan tentara Israel, imbas pencurian tersebut sebanyak 2,8 juta dolar AS atau Rp 43 miliar uang warga Palestina lenyap tak tersisa.
Menurut laporan yang dirilis Al Jazeera, perampokan tersebut dilakukan Israel bersamaan dengan serangan darat yang belakangan intens digelar tentara IDF di kota-kota Tepi Barat .
Adapun penggerebekan itu mulai dilakukan tentara Israel sejak pukul 01.00 waktu setempat pada Kamis (28/12), dan berlangsung selama empat jam dengan didampingi iring – iringan 20 kendaraan tank.
Baca juga: Tak Gentar, Hamas Mampu Teruskan Perang hingga Berbulan-bulan, AS Minta Perang Tak Diperbesar
Setidaknya satu orang tewas usai Israel melancarkan serangan terkoordinasi semalaman di 10 kota termasuk Hebron, Halhul, Nablus, Jenin, Tulkarem, el-Bireh, Jericho, dan di Ramallah.
Tak hanya merampok money changer di Tepi Barat, para tentara Israel juga turut melakukan membobol pada lima toko penukaran uang Palestina lainnya. Israel mengklaim tindakannya ini bukanlah aksi pencurian, lantaran toko penukaran uang tersebut merupakan yang kerap digunakan tentara Hamas dan Jihad Islam untuk mengirimkan atau mentransfer uang.
Aksi perampokan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan tentara Israel sebelumnya, mereka juga merampok uang warga Gaza dalam jumlah yang besar selama invasi darat di jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Kementerian Pertahanan Israel, dalam laporan tertulisnya Israel mengumumkan bahwa mereka berhasil menyita uang tunai warga Palestina sebanyak lima juta shekel atau senilai 1,3 juta dolar AS sebagai bentuk ganti rugi atas tindakan penyerangan yang dilakukan militan Hamas kepada warga Israel.
Adapun uang ini nantinya akan dihitung oleh divisi keuangan Kementerian Pertahanan dan disimpan sebagai kas negara. Banyak pihak menilai perampokan yang dilakukan Israel dilakukan untuk menutup pembengkakan utang akibat perang.