Pasukan Israel Geledah Money Changer di Tepi Barat, Bawa Kabur Rp 43 Miliar
Dari tempat penukaran uang di Tepi Barat, IDF sita dan miliaran Rupiah, yang diduga digunakan untuk membiayani perlawanan kelompok militan Palestina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan penggerebekan besar-besaran di kota-kota di Tepi Barat yang diduduki.
Money changer atau tempat penukaran uang di Tepi Barat tak luput dari penggeledahan.
Dari tempat penukaran uang di Tepi Barat, IDF menyita dana miliaran, yang diduga digunakan untuk membiayani perlawanan kelompok militan Palestina, dikutip dari Al Jazeera.
Selama penggerebekan tersebut, IDF menyita 10 juta shekel atau Rp 43 miliar, dikutip dari The Cradle.
IDF menuduh kantor penukaran uang tersebut mentransfer uang ke gerakan perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) di Gaza.
Baca juga: Didesak 2 Menteri Israel, Netanyahu Pilih Batalkan Diskusi soal Jalur Gaza setelah Perang
Press TV pertama kali melaporkan kejadian ini pada Kamis (28/12/2023).
Radio Tentara Israel mengumumkan dana tersebut disita dari sembilan toko di Ramallah, Jenin, dan Hebron pada hari Kamis (28/12/2023).
Toko-toko tersebut merupakan cabang dari lima kantor penukaran uang di Tepi Barat, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menetapkan tempat-tempat tersebut sebagai 'organisasi teror' karena diduga mentransfer dana ke Hamas dan PIJ.
Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, tentara Israel membagikan video pasukannya mengebor brankas di salah satu kantor untuk menyita dana tersebut.
Israel juga menyita dokumen, telepon dan alat perekam, serta brankas, serta menculik 21 orang sehubungan dengan dugaan pengiriman uang.
Baca juga: Krisis BBM, Warga Gaza Terpaksa Pakai Kereta Kuda sebagai Alat Transportasi
Update situasi Palestina
Dalam perkembangan lain yang dilaporkan oleh Al Jazeera, serangan Israel menargetkan wilayah di Deir el-Balah Gaza, termasuk kamp pengungsi Nuseirat.
Banyak korban sipil telah dilaporkan dalam serangan Israel.
Pasukan Israel terus melakukan penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki, yang mengakibatkan cedera dan penangkapan.
Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah pendudukan menyerukan peningkatan pembunuhan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Pasukan Israel menggeledah rumah, menangkap kerabat pria Palestina yang terbunuh setelah dugaan serangan penikaman di pos pemeriksaan.
Baca juga: Hari Ke-85 Agresi Militer Israel ke Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 21.300 Orang
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 20 pasien yang sakit parah – termasuk bayi berusia satu bulan dengan cedera kepala – akan dipulangkan untuk mendapatkan perawatan darurat di Mesir.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)