Israel Bersikeras Ingin Usir Warga Palestina dari Gaza meski Dapat Kecaman AS
Israel mendorong pengusiran warga Palestina dari Gaza dan berencana menduduki wilayah Palestina secara permanen.
Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
“Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.
Baca juga: Cerita di Balik Misi Israel Bunuh Tokoh Hamas Saleh al-Arouri, Tembakkan 6 Rudal, 4 Meledak
Ia secara terpisah menekankan bahwa seharusnya tidak ada pengungsian massal warga Palestina dari Gaza.
AS telah diberi tahu oleh pemerintah Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bahwa pernyataan seperti itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel.
“Kami sudah jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya dan tidak ada kelompok teror yang dapat mengancam Israel,” bunyi pernyataan tersebut.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca juga: Siapkan Serangan Balasan, Hizbullah Tantang Israel dan Tak Gentar Hadapi Perang Besar
Diberitakan Al Jazeera, sebanyak 22.313 orang telah tewas dan 57.296 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Kemudian, jumlah korban tewas yang direvisi dari serangan 7 Oktober terhadap Israel mencapai 1.139 orang.
Sebanyak 14 orang tewas dan sejumlah orang terluka dalam pemboman Israel terhadap sebuah rumah milik keluarga Salah di sebelah barat Khan Younis.
Sembilan anggota Hizbullah tewas dalam serangan Israel pada hari Rabu di tengah bentrokan perbatasan Lebanon.
Pemimpin Hizbullah Nasrallah mengatakan para pejuangnya tidak takut perang, namun menghindari pernyataan bahwa pasukannya akan meningkatkan serangan setelah terbunuhnya Saleh al-Arouri.
(Tribunnews.com/Nuryanti)