Israel Mulai Merasa Tidak Nyaman Setelah Kapal Induk Amerika Serikat Ditarik dari Mediterania
Israel mulai merasa tidak nyaman setelah Kapal Induk Amerika Serikat "Gerald Ford" ditarik dari perairan Mediterania.
Penulis: Muhammad Barir
USS Gerald R. Ford, kapal induk Amerika Serikat yang tadinya berada di Mediterania untuk membela Israel, sedang dalam perjalanan pulang ke AS.
Kelompok kapal tempur yang terdiri dari beberapa kapal induk Amerika yang telah melindungi Israel dengan melakukan tugas ekstra selama berbulan-bulan di laut akhirnya pulang, Angkatan Laut AS mengumumkan pada hari Senin.
Kapal induk terbesar di dunia, USS Gerald R. Ford, dan kapal perang pendampingnya akan digantikan oleh kapal serbu amfibi USS Bataan dan kapal perang pendampingnya, USS Mesa Verde dan USS Carter Hall.
Armada ke-6 Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa USS Gerald R. Ford akan berlayar pulang “dalam beberapa hari mendatang.”
Ford dikirim ke Mediterania Timur agar berada dalam jarak serang dari Israel setelah negara itu memerangi pejuang Hamas.
Baca juga: Kapal Induk Terbesar Milik AS, USS Gerald R. Ford yang Bantu Israel Perang di Gaza Ditarik Pulang
Kapal induk terbesar di dunia berada di Mediterania Timur sementara kapal perang yang menyertainya berlayar ke Laut Merah, di mana mereka berulang kali mampu mencegat rudal balistik yang masuk dan menyerang drone yang ditembakkan dari Yaman yang dikuasai Houthi.
Pada hari Minggu, helikopter dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower mampu menanggapi panggilan darurat sebuah kapal kontainer dan melawan serangan dari empat kapal kecil Houthi yang didukung Iran di Laut Merah.
Keempat perahu tersebut sempat diberi teguran lisan, namun malah melepaskan tembakan. Anggota militer AS membalas tembakan dan menenggelamkan tiga kapal.
USS Bataan, yang akan menggantikan USS Gerald R. Ford, dapat membawa dan mendukung pesawat tempur lepas landas vertikal F-35 Korps Marinir.
Kapal perang pendamping Bataan, Mesa Verde, adalah kapal dermaga angkut yang membawa sekitar 2.000 Marinir dari Unit Ekspedisi Marinir ke-26. Marinir tersebut menyediakan “kekuatan yang mampu mendukung berbagai misi,” kata Armada ke-6 A.S.
USS Carter Hall adalah kapal pendarat dermaga, yang membawa kapal pendarat amfibi dan awaknya.
Baik kapal maupun Bataan dapat mendukung pesawat berputar.
Kapal Perang Berbobot 100.000 Ton
Kapal induk terbesar Angkatan Laut AS kembali ke AS setelah ditempatkan di Mediterania