Bos Sumitomo Jepang Sayangkan Kecelakaan JAL yang Menewaskan Personil Badan Pengawas Pantai Jepang
Diharapkan kecelakaan seperti itu jangan sampai teruilang kembali di masa mendatang karena menyangkut nyawa manusia sebagai penumpang pesawat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden dan CEO Sumitomo Corporation Masayuki Hyodo sangat menyayangkan kecelakaan yang terjadi antara pesawat Japan Airlines (JAL) dengan pesawat Badan pengawas Pantai Jepang (JCG) yang berakibat kematian 5 anggota JCG akibat kejadian 2 Januari 2024 di bandara Haneda lalu.
"Sangat disayangkan sekali terjadi kecelakaan tersebut.
Apalagi menyangkut anggota JCG yang sangat berarti dan penting sekali bagi bangsa dan negara," papar Presiden dan CEO Hyodo khusus kepada Tribunnews.com siang ini (5/1/2024).
Diharapkan kecelakaan seperti itu jangan sampai teruilang kembali di masa mendatang karena menyangkut nyawa manusia sebagai penumpang pesawat.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo Jumat ini (5/1/2024) melakukan otopsi terhadap dua dari lima personel Penjaga Pantai (JCG) yang tewas dalam tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan Penjaga Pantai Jepang di landasan pacu Bandara Haneda, dan menemukan bahwa penyebab kematiannya adalah akibat kehancuran seluruh tubuh yang bersangkutan.
Baca juga: Investigasi Kecelakaan JAL di Bandara Haneda: Pesawat Penjaga Pantai Belum Boleh Lepas Landas
Dari enam orang yang berada di dalam pesawat Penjaga Pantai Jepang dalam kecelakaan ini, ▼ Wakil kapten Nobuyuki Tahara (41), ▼ Operator radio Takanori Ishida (27), ▼ Operator radar pencarian Wataru Tateto (39), mekanik Makoto Uno (47) dan pekerja pemeliharaan Shigesuke Kato (56) telah tewas kelimanya. Kapten kapal Genki Miyamoto (39) berhasil menyelamatkan diri dan kini dalam keadaan sehat.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo yang melakukan otopsi yudisial terhadap jenazah kopilot, Tahara, dan pekerja pemeliharaan, Kato, dan menetapkan penyebab kematiannya adalah kehancuran seluruh tubuh.
Kedua orang tersebut diyakini meninggal karena tekanan dan benturan eksternal yang sangat kuat.
Mulai besok (6/1/2024) , Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo berencana melakukan otopsi terhadap tiga orang lainnya, menentukan penyebab kematian kelima orang tersebut dan menyelidiki lebih detail penyebab kecelakaan tersebut.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.