Militer Norwegia Kirim 2 Jet Tempur Tua untuk Latih Pilot Ukraina
Norwegia mengirimkan jet tempur tua jenis F-16 untuk pelatihan pilot Ukraina untuk mendukung perang melawan Rusia.
Penulis: Choirul Arifin
Militer Norwegia Kirim 2 Jet Tempur Tua untuk Latih Pilot Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Norwegia mengirimkan jet tempur tua jenis F-16 untuk pelatihan pilot Ukraina untuk mendukung perang melawan Rusia.
Angkatan Bersenjata Norwegia mengumumkan di X bahwa jet tersebut sudah mendarat di Denmark, pada Jumat lalu, 4 Januari 2024.
Awal pekan ini, media Norwegia melaporkan Norwegia akan mengirimkan dua jet tempur dan 10 instruktur ke pangkalan udara Skydstrup Denmark untuk program pelatihan pilot ini.
Norwegia merupakan pendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia. Mereka sudah menyatakan komitmennya memasok pesawat tempur ke Ukraina di tahun-tahun mendatang, bersama Denmark, Belanda, dan Belgia.
Jumlah pasti pesawat tempur Norwegia yang akan ditransfer ke Ukraina masih belum jelas.
Amerika Serikat yang selama ini ragu-ragu untuk menyediakan jet tempur buatan Barat kepada Kiev, mengisyaratkan kesiapannya menyetujui transfer pesawat tersebut kepada pihak ketiga pada Agustus 2023.
AS menetapkan bahwa hal ini hanya dapat terjadi setelah selesainya pelatihan pilot Ukraina.
“Setelah lebih dari 40 tahun bertugas, pesawat ini sekarang akan melatih personel militer Ukraina, memperkuat komitmen kami terhadap pertahanan Ukraina,” tulis militer Norwegia di X, mengomentari kedatangan jet tersebut di Denmark.
Tidak jelas apakah yang dimaksud adalah dua buah pesawat tersebut telah digunakan selama lebih dari 40 tahun atau hanya mengacu pada fakta bahwa Norwegia telah menggunakan jet tersebut antara tahun 1980 dan 2022 ketika digantikan dengan F-35.
Baca juga: 230 Tentara Ukraina Ditukar 248 Prajurit Rusia
Pesawat-pesawat yang ditujukan ke Kiev dianggap “usang”, menurut Letnan Kolonel Bard Bakke, komandan misi pelatihan di Denmark dalam wawancara dengan kantor berita Norwegia NRK awal pekan ini.
Dia menyatakan bahwa pesawat tersebut “relatif modern” dan telah mengalami peningkatan tambahan.
Namun, ia mengakui bahwa jet F-16 bukanlah “senjata ajaib” yang mampu mengubah konflik yang sedang berlangsung antara Kiev dan Moskow.
Baca juga: Jor-joran Senjata di Awal Perang, Militer Ukraina Kini Diet Amunisi, Tak Tahu Kapan Bantuan Datang
Associate Professor Lars Peder Haga di Sekolah Angkatan Udara Norwegia juga menyebut jet F-16 sebagai “usang” ketika berbicara dengan NRK.
Dia menambahkan bahwa jet tersebut memiliki “kemampuan bertahan hidup yang lebih buruk terhadap sistem Rusia” dibandingkan dengan pesawat F-35 yang lebih modern.
Sejak awal konflik dengan Moskow, Kiev telah mendesak negara-negara Barat yang mendukungnya untuk memasok senjata yang semakin canggih, dan memperlakukan senjata tersebut sebagai potensi pengubah permainan.
Zelensky secara khusus memuji pengumuman janji F-16 pada bulan Agustus sebagai hal yang “bersejarah, kuat, dan memotivasi.”
Akhir Desember lalu, Belanda mengumumkan persiapan pengiriman “awal” 18 jet tempur ke Ukraina. Zelensky mengklaim pada Agustus 2023 bahwa Belanda dan Belgia telah bersama-sama berjanji menyediakan 42 jet ke negaranya.
Pernyataan bersama kedua negara tidak memuat angka spesifik. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga menyebutkan bahwa seluruh armada F-16 negaranya terdiri dari 42 pesawat, dan Amsterdam perlu menyimpan beberapa untuk keperluan pelatihannya sendiri.
Sabtu lalu, surat kabar Denmark Berlingske melaporkan bahwa Kopenhagen akan menunda pengiriman F-16 ke Kiev setidaknya selama “beberapa bulan,” dengan alasan bahwa pilot Ukraina “belum siap” untuk menerbangkannya.