Israel Klaim Sukses Preteli Kekuatan Hamas di Gaza Utara, Kini Tanpa Komandan dan Serangan Sporadis
Israel menyatakan, operasi militer mereka di Gaza utara sudah hampir selesai, pasca berhasil dibubarkannya kekuatan Hamas di wilayah ini.
Penulis: Choirul Arifin
Israel Klaim Sukses Preteli Kekuatan Hamas di Gaza Utara, Kini Tanpa Komandan dan Serangan Jadi Sporadis
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Militer Israel kembali mengeluarkan propaganda perang bahwa mereka berhasil mempreteli kekuatan Hamas di Gaza Utara selama perangnya melawan militan Palestina tersebut sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Israel menyatakan, operasi militer mereka di Gaza utara sudah hampir selesai, pasca berhasil dibubarkannya kekuatan Hamas di wilayah ini.
Juru bicara militer Israel yang enggan disebut namanya dikutip Al Jazera mengatakan, IDF sudah sepenuhnya berhasil membongkar kerangka militer Hamas di Gaza utara.
IDF mengklaim sukses membunuh 8.000-an pejuang Hamas dan siap mengakhiri operasi tempur di Gaza Utara.
"Pertempuran akan terus berlanjut selama tahun 2024. Kami beroperasi sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan perang, untuk membubarkan Hamas di utara dan selatan," kata juru bicara IDF seperti dilansir Al Jazeera.
Israel menerbitkan klaim keberhasilannya menumpas Hamas di Gaza Utara saat negaranya kedatangan tamu sekutu seniornya, yakni utusan utama Amerika bersama utusan dari Eropa mengunjungi wilayah tersebut kemarin, Minggu, 7 Januari 2024.
Klaim IDF tersebut juga menjadi peringatan kepada dunia bahwa jumlah korban sipil yang tewas berpotensi akan terus bertambah seiring meluasnya target operasi militer Israel.
"Pejuang Hamas (meski) tanpa kerangka kerja dan tanpa komandan masih ada," klaim juru bicara IDF.
"Pertempuran yang tersebar mungkin terjadi, bersamaan dengan roket yang diluncurkan secara sporadis ke arah Israel. Namun Hamas tidak lagi beroperasi secara terorganisir di wilayah tersebut," sebutnya.
Sebelumnya, pekan lalu jet tempur Israel sukses membunuh Wakil Pemimpin Hamas Saleh al-Arouri
dalam serangan militer yang mereka lancarkan di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut.
Baca juga: Pakar Israel: Tak Ada Tanda-Tanda Hamas Melemah, Yahya Sinwar Bisa Berkeliaran ke Seluruh Gaza
Dari beberapa peluru yang ditembakkan, empat diantaranya meledak mengenai sebuah gedung yang digunakan para pemimpin Hamas rapat.
Selain Saleh al-Arouri, dalam serangan tersebut, lima petinggi Hamas lainnya diklaim ikut tewas.
Kabar kematian senior tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Hamas dan dua komandan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam.
Baca juga: Dibantah! Tokoh Hamas Saleh al-Arouri Tidak Tewas oleh Serangan Drone Tapi Dirudal Jet Israel
Data terbaru yang diumumkan otoritas kesehatan Gaza menyatakan jumlah korban jiwa di Gaza hampir menyentuh angka 23.000, sementara korban terluka mencapai lebih dari 58.000.
Di luar catatan itu, otoritas terkait percaya bahwa masih ada banyak orang yang hilang di dalam reruntuhan bangunan yang dibom Israel.
Kerusakan tempat tinggal juga membuat sebagian besar dari 2,3 juta populasi Gaza kini menjadi pengungsi.
Baca juga: Siapa Saleh al-Arouri, Tokoh Utama Hamas, Komandan Al-Qassam yang Dibunuh Drone Israel di Beirut?
Di tengah rencana perluasan wilayah operasi, AS yang merupakan sekutu terdekat Israel dilaporkan telah meminta mitranya itu ntuk mengakhiri taktik pemboman yang meluas demi mengurangi korban sipil.
Namun Israel enggan menuruti. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berulang kali menegaskan bahwa perang tidak akan berakhir sampai Hamas benar-benar dilenyapkan.
Benjamin Netanyahu juga menekankan bahwa membebaskan seluruh sandera dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman adalah tujuan utama Israel saat ini.
Laporan Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan