Jendela Alaska Airlines yang Copot Ditemukan di Halaman Belakang Rumah Seorang Guru di Portland
Jendela pesawat Alaska Airlines yang copot telah ditemukan di halaman belakang rumah oleh seorang guru yang tinggal di Portland, Amerika Serikat (AS).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Jendela pesawat Alaska Airlines yang copot telah ditemukan di halaman belakang rumah oleh seorang guru yang tinggal di Portland, Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNN, United Airlines dan Alaska Airlines mengatakan jendela yang lepas dari badan pesawat Boeing 737 Max 9 telah ditemukan.
Panel tersebut ditemukan pada hari Minggu (7/1/2024) oleh seorang guru di Portland halaman belakang rumahnya, kata Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy.
NTSB mengatakan pemulihan badan pesawat akan memungkinkan mereka untuk menentukan apakah sumbat telah terpasang dengan benar atau apakah ada masalah dengan baut.
Federal Aviation Administration (FAA), yang mengatur industri penerbangan di Amerika Serikat (AS), melarang terbang 171 pesawat Max 9 di seluruh dunia.
Perintah itu dikeluarkan buntut copotnya panel kabin Alaska Airlines, yang di awali dengan ledakan pada hari Jumat (5/1/2024).
Insiden ini memaksa pilot melakukan pendaratan darurat, CNBC melaporkan.
Inspeksi awal
Dari inspeksi awal, pada Senin (8/1/2024), United mengatakan bahwa mereka “menemukan baut yang memerlukan pengencangan tambahan".
Sementara Alaska mengatakan laporan awal dari teknisinya menunjukkan beberapa “perangkat keras yang longgar” terlihat di beberapa pesawat ketika mereka melakukan pemeriksaan terhadap armadanya.
Maskapai penerbangan berfokus pada area yang dikenal sebagai door plug.
Baca juga: 8 Fakta soal Boeing 737 Max 9 Milik Alaska Airlines yang Jendelanya Meledak dan Copot
Panel yang meledak pada penerbangan Alaska hari Jumat (5/1/2024) adalah penutup pintu dan FAA memerintahkan operator untuk menghentikan penerbangan semua pesawat dengan konfigurasi yang sama.
Insiden di udara ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai proses produksi dan kontrol kualitas Max 9.
Model ini hanya digunakan oleh sedikit maskapai penerbangan, namun keluarga pesawat 737 Max telah dirundung kontroversi.
Boeing mengatakan pihaknya terus menjalin kontak dekat dengan operator Max 9 dan akan membantu pelanggan mengatasi temuan apa pun selama inspeksi terbaru.
“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap pesawat Boeing memenuhi spesifikasi desain dan standar keselamatan dan kualitas tertinggi,” kata pembuat pesawat asal AS itu.
“Kami menyesali dampaknya terhadap pelanggan kami dan penumpang mereka," papar operator.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)