Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Wissam al-Tawil, Panglima Hizbullah yang Dibunuh Israel, Dekat dengan Jenderal Qasem Soleimani

Wissam al-Tawil dikenal sebagai wakil kepala pasukan elite Radwan milik Hizbullah.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sosok Wissam al-Tawil, Panglima Hizbullah yang Dibunuh Israel, Dekat dengan Jenderal Qasem Soleimani
HEZBOLLAH MILITARY MEDIA OFFICE / AFP
Hizbullah membagikan foto salah satunya panglimanya, Wissam al-tawil (kiri), dan Jenderal Qasem Soleimani yang menjadi Panglima Brigade Quds Garda Revolusi Iran pada Selasa, (8/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM – Panglima Hizbullah bernama Wissam al-Tawil tewas karena serangan Israel udara Israel pada hari Senin, (8/1/2024).

Al-Tawil tewas bersama dengan seorang pejuang Hizbullah lainnya.

Serangan di Desa Majadl Selm itu menargetkan mobil yang ditumpangi kedua orang itu.

Al-Tawil dikenal sebagai wakil kepala pasukan elite Radwan milik Hizbullah.

Dia memainkan peran penting dalam konflik antara Hizbullah-Israel belakangan ini.

“Ini serangan yang amat menyakitkan,” kata seorang pejabat Hizbullah dikutip dari Middle East Eye.

“Kini situasi akan makin memanas,” ujar pejabat lainnya.

BERITA REKOMENDASI

Seorang pejabat lainnya mengatakan al-Tawil punya sumbangsih besar dalam operasi militer Hizbullah di daerah Selatan.

Dilansir dari CNN International, al-Tawil adalah pejabat Hizbullah paling senior yang tewas karena serangan Israel sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Baca juga: Komandan Pasukan Elite Hizbullah Tewas, PM Israel: Mereka Mengira Kami Adalah Jaring Laba-laba Lemah

Hizbullah mengakui bahwa al-Tawil telah tewas karena serangan Israel.

Kelompok militan asal Lebanon itu juga membagikan foto al-Tawil bersama dengan Jenderal Qasem Soleimani, mantan panglima Iran, yang tewas 4 tahun silam.

Media asal Qatar bernama al-Araby al-Jadeedd menyebut al-Tawil punya hubungan erat dengan Soleimani yang menjadi Panglima Pasukan Quds di Garda Revolusioner Iran.

Adapun Hizbullah sudah menjelaskan bahwa Tawil adalah saudara Fadi Hassan Tawil yang aktif di Hizbullah dari tahun 1982—1987.

Fadi Hassan sendiri tewas dalam pertempuran melawan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon.

Kematian Tawil disebut membuat hubungannya dengan Soleimani kembali disorot.

Media Arab Saudi bernama Al-Hadath menyebut al-Tawil memipin Satuan Infantri Ke-800 Hizbullah di Suriah.

Baru-baru ini al-Tawil juga mengepalai Satuan Ke-122 Radwan.

Baca juga: Petinggi Pasukan Elite Radwan Tewas, Hizbullah akan Meledak, Netanyahu Malah Datang ke Kiryat Shmona

Sementara itu, sumber dari pihak oposisi di Suriah mengklaim Tawil pernah bertempur di kawasan pedesaan di Aleppo dan di Suriah Timur selama beberapa tahun.

Dia rutin bolak balik ke Lebanon dan Suriah.

Bisa membuka front baru

Menurut al-Araby al-Jadeedd, kematian al-Tawil dan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri beberapa waktu lalu bisa membuka front perang baru antara Hizbullah dan Israel.

Pekan lalu Hizbullah menembakkan banyak roket ke Israel utara. Menurut Hizbullah, serangan roket itu hanya permulaan.

Namun, kepada media Qatar, Hizbullah mengaku tidak punya keinginan untuk melancarkan perang habis-habisa melawan Israel.

Dalam pernyataan resminya, Hizbullah menyebut saat serangan terjadi, mobil al-Tawil berada sekitar 6 mil dari perbatasan Israel.

Hizbullah mengatakan al-Tawil meninggal sebagai seorang syuhada atau martir.

Sementara itu, Israel masih bungkam mengenai kematian al-Tawil. Militernya juga belum mengaku sebagai pelaku penyerangan terhadap dia.

Baca juga: Siap Masuki Fase Ke-3 Perang, Israel Ancam Hizbullah: Kehancuran Gaza Bisa Ditempel ke Lebanon

Konflik berpotensi meluas

Kematian al-Tawil membuat konflik Hizbullah-Israel berpotensi meluas di kawasan Timur Tengah.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken sudah mewanti-wanti potensi perluasan konflik.

“Ini adalah momen ketegangan tinggi di kawasan itu,” kata Blinken hari Minggu saat berkunjung ke Timur Tengah.

“Ini konflik yang bisa dengan mudah menyebar, bahkan makin membuat gelisah dan menderita.”

Sehari kemudian Blinken mengomentari kematian al-Tawil. Namun, dia memilih memberikan komentar diplomatis.

“Sudah jelas hal itu bukan perhatian siapa pun, Israel, Lebanon, Hizbullah, mengenai persoalan itu, untuk melihat konflik ini meluas dan melihat konflik yang sebenarnya."

Baca juga: Intelijen AS: Israel akan Kesulitan Hadapi Hizbullah, Kekuatan IDF Terbatas akibat Konflik Gaza

Hizbullah siap berperang

Sebelumnya, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengeklaim pihaknya tak gentar terlibat dalam perang besar melawan Israel, Rabu, (4/1/2024).

Pernyataan itu dilontarkan Nasrallah setelah Israel menyerang Beirut, Lebanon, dan membunuh pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri.

Dia sekali lagi menegaskan bahwa serangan apa pun terhadap Lebanon akan dibalas.

Nasrallah menyebut, serangan terbaru Israel itu sebagai “serangan serius” terhadap Lebanon.

Kemudian, dia bersumpah bahwa serangan itu “tidak akan berlalu saja tanpa balasan dan hukuman”.

Pemimpin Hizbullah itu mengumumkan rencana serangan balasan. Kata dia, pembunuhan al-Arouri adalah tindakan “berbahaya” dan akan dibalas.

“Jika musuh berpikir tentang mengobarkan perang melawan Lebanon, maka perjuangan kita tidak akan ada batasnya, tanpa aturan. Dan mereka tahu apa yang saya maksudkan,” ujar Nasrallah dikutip dari Russian Today.

“Kami tidak takut perang. Kami tidak gentar. Kami tidak ragu-ragu,” katanya menegaskan.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas