Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

600 Pasien dan Staf Diusir Paksa Israel dari RS Al-Aqsa, Susul Perintah Evakuasi

Menurut Direktur Jenderal WHO, enam ratus pasien dan staf medis meninggalkan Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al Balah Gaza Tengah.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in 600 Pasien dan Staf Diusir Paksa Israel dari RS Al-Aqsa, Susul Perintah Evakuasi
AFP/-
Kepulan asap mengepul di atas Khan Yunis dari Rafah di jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada, Senin (8 Januari 2024) di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Pejuang Rakyat Palestina (Hamas). (Foto oleh AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebereyesus, enam ratus pasien dan staf medis meninggalkan Rumah Sakit Al-Aqsa di DeirAl Balah Gaza Tengah.

Keputusan 600 pasien dan staf meninggalkan RS Al-Aqsa menyusul perintah evakuasi Israel di tengah banyaknya orang yang terluka tiba di fasilitas medis tersebut.

Dengan adanya perintah evakuasi Israel, menunjukan adanya ekosdus staf medis dari rumah sakit tersebut.

Pada hari Minggu, pejabat WHO Sean Casey sempat mengunjungi RS tersebut sebelum adanya perintah evakuasi.

Ia mengatakan, rumah sakit tersebut beroperasi dengan 30 persen staf dibandingkan beberapa hari yang lalu, dikutip dari The New Arab.

Setiap harinya, rumah sakit tersebut juga telah menerima ratusan korban di Unit Gawat Darurat (UGD).

Beberapa LSM Internasional yang meninggalkan rumah sakit tersebut di antaranya, Doctors Without Borders (MSF), International Rescue Committee (IRC), dan Medical Aid for Palestines (MAP).

Berita Rekomendasi

Menurut keterangan Pimpinan Klinis tim darurat MAP yang bekerja di RS Al-Aqsa, Nick Maynard alasan ia meninggalkan rumah sakit karena Israel telah memberitahunya akan ada peningkatan serangan di sekitar RS.

"Akkan ada peningkatan serangan di sekitar rumah sakit dan tidak aman bagi kami untuk pergi ke sana," katanya.

Beberapa Staf Medis Memilih Bertahan

Setelah meninggalkan rumah sakit, Maynard melihat masih ada serangan di rs tersebut.

Baca juga: Populer Internasional: Perang Menjalar dari Gaza ke Tepi Barat - Rencana Joe Biden dengan Israel

“Melihat ke arah rumah sakit kita bisa melihat awan asap besar di atas area tersebut… kita bisa mendengar pemboman yang tak henti-hentinya,” kata Maynard.

Ia juga mengatakan saat ini masih ada banyak staf dan pasien yang memilih untuk teteap tinggal di RS tersebut.

"Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan dan nyawa teman dan kolega kami, staf nasional, yang masih berada di Rumah Sakit Al-Aqsa," katanya.

Baca juga: Belum Pernah Sebelumnya, Ratusan Tentara Israel Rontok dalam Sehari Pertempuran Ganas di Gaza

Pada hari-hari sebelum penggusuran, rumah sakit tersebut sudah berjuang untuk mengatasi masuknya orang-orang yang terluka dan berkurangnya kapasitas karena kekurangan staf.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas