Ekuador Makin Kacau, Geng Bersenjata Gerebek Stasiun TV, Berbuntut 13 Orang Ditangkap Polisi
Ekuador semakin kacau, geng bersenjata menggerebek stasiun televisi (TV) nasional, berbuntut 13 orang ditangkap aparat polisi, Selasa (9/1/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Kepolisian Nasional Ekuador mengatakan di media sosial bahwa unit khusus telah dikerahkan ke lokasi tersebut.
Dan sejauh ini, polisi mengonfirmasi bahwa 13 penangkapan telah dilakukan.
Dari foto-foto yang dibagikan, terlihat beberapa pria dengan tangan terikat di belakang punggung, menyatakan bahwa mereka ditangkap saat melakukan intervensi di studio.
Guayaquil merupakan sebuah kota pesisir yang dilanda kekerasan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Situasi kian parah di Ekuador karena kelompok penyelundup narkotika meningkatkan operasinya di negara Amerika Selatan yang dulunya relatif damai.
Situasi darurat 60 hari
Presiden Ekuador, Daniel Noboa menyatakan bahwa 22 geng di negara tersebut sebagai organisasi teroris.
Noboa mengatakan bahwa Ekuador saat ini berada dalam konflik senjata internal.
Pemerintah Ekuador mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari setelah salah satu penjahat paling berbahaya yang merupakan pemimpin geng narkoba Los Choneros di Ekuador, Adolfo Macías, menghilang dari selnya.
Kantor berita KSN melaporkan bahwa Komandan Jenderal Polisi César Zapata membenarkan bahwa Macías menghilang dari selnya.
Dilansir The Guardian, gembong narkoba berusia 44 tahun dilaporkan hilang pada Minggu (7/1/2024) dari penjara di kota pelabuhan Guayaquil, tempat dirinya menjalani hukuman sebelum dipindahkan ke fasilitas keamanan maksimun di lokasi lain.
Sipir dilumpuhkan dan disandera di tengah kerusuhan penjara di seluruh negeri.
Otoritas penjara Ekuador memberikan konfirmasi bahwa sipir disandera di lima penjara di seluruh negeri, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut yang dibagikan.
Video yang tidak bisa diverifikasi beredar luas di media sosial menunjukkan para sipir tampak disandera oleh anggota geng bertopeng yang menggunakan senjata pisau.
Baca juga: Polri Tangkap Satu Orang Jaringan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Perannya Pemberi Fasilitas Rekening
Perburuan besar-besaran berlangsung pada Senin (8/1/2024).