Lagi, Hizbullah Tanggapi Pembunuhan Saleh al-Arouri, Serang Pangkalan Israel di Safad
Lagi, kelompok militan Hizbullah Lebanon, yang didukung Iran menanggapi pembunuhan Saleh al-Arouri dengan menyerang Pangkalan Militer Israel.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Lagi, kelompok militan Hizbullah Lebanon, yang didukung Iran menanggapi pembunuhan Wakil Pimpinan Hamas, Saleh al-Arouri dengan menyerang Pangkalan Militer Israel di Safad.
Hizbullah menyerang markas besar tentara Israel di Safad, Israel utara dengan drone peledak yang diluncurkan dari Lebanon pada Selasa (9/1/2024).
Selain sebagai balasan atas pembunuhan al-Arouri, serangan terhadap Pangkalan Militer Israel di Safad merupakan tanggapan pembunuhan komandan Hizbullah Wissam al-Tawil.
Wissam al-Tawil, perwira paling senior kelompok militan Hizbullah tewas pada Senin (8/1/2024) kemarin.
Sebagai seorang perwira di pasukan elit kelompok Radwan, al-Tawil telah memainkan peran utama dalam mengarahkan operasi Hizbullah di Lebanon selatan dan sebelumnya telah dikerahkan ke Suriah, tempat kelompok tersebut mendukung Damaskus dalam perang saudara.
Hizbullah mengatakan al-Tawil juga mengambil bagian dalam serangan lintas batas ke Israel pada tahun 2006 di mana kelompok tersebut menangkap dua tentara Israel, sehingga memicu perang besar terakhir.
Sebuah sumber yang mengetahui operasi Hizbullah mengatakan ini adalah pertama kalinya kelompok itu menyerang Safad, sekitar 14 kilometer (8 mil) dari perbatasan, selama permusuhan, dilansir Al Arabiya.
Serangan Israel tewaskan 3 pejuang Hizbullah
Di hari yang sama, menurut sumber yang mengetahui operasi kelompok itu, serangan Israel dilaporkan menewaskan tiga pejuang Hizbullah di Lebanon selatan.
Pertikaian antara Israel dengan Hizbullah semakin meningkat sejak 7 Oktober 2023.
Situasi tersebut telah memaksa puluhan ribu orang dari kedua sisi perbatasan meninggalkan kediaman mereka.
Baca juga: Mengenal Radwan Force, Unit Militer Hizbullah yang Komandannya Baru Saja Dibunuh Israel
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem mengaku kelompoknya enggan memperluas perang di kubu Lebanon.
"Tetapi jika Israel memperluasnya, makan respons yang diberikan tidak dapat dihindari hingga tingkat maksimum yang diperlukan untuk menghalangi Israel," papar Qassem.
Reaksi Israel
Seorang juru bicara militer Israel menerangkan bahwa benar sebuah pangkalan di utara terkena serangan udara, tapi tidak ada rincian terkait lokasinya.
"Tidak ada kerusakan atau korban jiwa," klaim juru bicara tersebut.