Pakar: Serangan Houthi Bikin Lalu Lintas Terusan Suez Morat-marit, Kapal Tanker yang Lewat Berkurang
Pakar menguraikan bahwa serangan Houthi membuat lalu lintas di Terusan Suez morat-marit, dan kapal tanker yang lewat kini berkurang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Pakar menguraikan bahwa serangan Houthi membuat lalu lintas di Terusan Suez morat-marit dan kapal tanker yang lewat kini berkurang.
Berkurangnya jumlah kapal tanker yang melewati Terusan Suez merupakan buntut meningkatnya serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi di Yaman, yang didukung Iran terhadap kapal-kapal yang memasuki Laut Merah bulan lalu, lapor Al Arabiya.
Hal ini senada dengan hasil analisis Reuters terhadap data pelacakan kapal, yang juga melaporkan bahwa banyak kapal kontainer mengalihkan rutenya karena serangan militan Houthi.
Menurut para ahli, meski beberapa kapal memilih untuk menghindari wilayah Laut Merah, masih ada kapal tanker yang menggunakan rute tersebut.
Dikutip dari Asharq Al-Awsat, sebagai contoh lalu lintas kapal tanker minyak dan bahan bakar di Laut Merah terbilang stabil pada bulan Desember.
Sebuah laporan dari Kpler, sebuah perusahaan data dan analitik pasar komoditas, menunjukkan jumlah transit dalam beberapa hari terakhir telah meningkat lagi.
Tarif angkutan untuk kapal yang melakukan perjalanan melalui selat Bab-el-Mandeb juga telah turun.
Ini menunjukkan bahwa premi risiko telah mencapai puncaknya.
Al Arabiya English pekan lalu melaporkan Houthi meningkatkan 500 persen serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina yang sedang memerangi Israel di Gaza.
Akibatnya, rantai pasokan global dan perkiraan kenaikan perdagangan dan harga komoditas.
Baca juga: Kapal-kapal Tanker Mulai Berani Berlayar di Laut Merah, Serangan Militan Houthi Masih Mengancam
Situasi di Laut Merah perlu diwaspadai karena beberapa perusahaan minyak seperti BP dan Equinor mengalihkan kargo ke rute yang lebih panjang.
Selain itu, peningkatan biaya pengiriman mungkin akan meningkatkan ekspor minyak mentah AS ke beberapa pembeli Eropa, kata para ahli.
"Kami belum benar-benar melihat gangguan terhadap lalu lintas kapal tanker seperti yang diperkirakan semua orang," kata Michelle Wiese Bockmann, analis pelayaran di Lloyd's List.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)