Tak Ada Tempat Aman di Gaza, 85 Persen Warga jadi Pengungsi
Situasi ini membuat tak ada lagi tempat aman di Gaza hingga membuat kondisi kemanusiaan sangat mengkhawatirkan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Acos Abdul Qodir

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang relawan MER-C asal Indonesia Fikri Rofiul Haq menggambarkan kondisi terkini jalur Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023 sampai saat ini, serbuan dan serangan Israel masih membabi buta terjadi.
Situasi ini membuat tak ada lagi tempat aman di Gaza hingga membuat kondisi kemanusiaan sangat mengkhawatirkan.
"Sampai detik ini pihak militer Israel masih terus melancarkan serangannya ke berbagai titik yang ada di Jalur Gaza," kata dia dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (12/1/2024).
Serangan itu dilancarkan dari udara, darat maupun laut.
Berdasar data Kementerian Kesehatan Palestina setidaknya 23.400 lebih warga meninggal dunia.
Di antaranya 10.500 anak-anak dan 7.100 wanita.
Kekejaman militer Israel pun tak pandang bulu, mereka melakukan pengeboman terhadap tim medis serta jurnalis.
Sebanyak 45 pertahanan sipil, 146 pegawai UNRWA dan 117 jurnalis meninggal akibat pengeboman yang dilakukan Israel.
"Ada 337 tim medis yang sudah meninggal sejak 7 Oktober lalu sampai saat ini akibat Serangan bom oleh pihak militer Israel," ungkap Fikri.
Baca juga: Netanyahu Meradang Disidang, Afsel Tegas Sebut Israel Niat Lakukan Genosida Warga Palestina di Gaza
Sementara data korban luka-luka sampai saat ini mencapai lebih dari 59.600 orang.
"Baik korban luka-luka maupun meninggal dunia masih didominasi oleh anak-anak dan perempuan," ungkapnya.
Lebih jauh, masih ada 7.000 warga yang yang berada di bawah reruntuhan belum ditemukan oleh tim evakuasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.