Warga Ekuador Kembali Jalani Aktivitas Normal Pasca Teror Geng Kriminal, Pertokoan Mulai Buka
Kota terbesar di Ekuador, Guayaquil mulai kembali menjalani hidup normal secara bertahap setelah kekerasan meningkat pada minggu ini.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Meskipun tidak takut, Jorge mengungkapkan hanya ingin Ekuador kembali damai.
“Saya tidak takut mati. Saya hanya ingin melihat perdamaian kembali di Ekuador," katanya.
Sebagai informasi, pemerintah menegaskan bahwa negaranya kini terlibat perang dengan geng-geng narkoba.
"Kami sedang berperang. Kami tidak bisa menyerah kepada para teroris ini. Kami melakukan apa yang diperlukan untuk menghilangkan ketidakamanan," kata Noboa saat wawancara dengan stasiun radio lokal Radio Canela, dikutip dari Anadolu Agency.
Di tengah kekacauan tersebut, tindakan kekerasan geng yang paling berani terjadi di studio televisi TC di Guayaquil.
Orang-orang bersenjata menyandera staf, mengacungkan senjata ke arah para jurnalis yang sedang siaran langsung.
Tiga belas tersangka telah ditangkap karena penyerangan terhadap studio televisi.
Tidak hanya itu, orang-orang bersenjata mengambil alih fasilitas sebuah universitas di Guayaquil.
Mereka menodongkan senjata kepada mahasiswa.
Para penyerang juga menculik beberapa petugas polisi, salah satunya dipaksa membacakan pernyataan kepada Noboa di bawah todongan senjata.
Meskipun jalan-jalan di Guayaquil kosong selama jam malam, pada siang hari jalanan menjadi lebih sibuk karena orang-orang datang dan pergi melakukan aktivitas normal mereka.
Seiring berlalunya hari dari pengalaman paling mengerikan dalam sejarah modernnya, Ekuador mulai terlihat kembali normal.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Ekuador