Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Ekuador Kembali Jalani Aktivitas Normal Pasca Teror Geng Kriminal, Pertokoan Mulai Buka

Kota terbesar di Ekuador, Guayaquil mulai kembali menjalani hidup normal secara bertahap setelah kekerasan meningkat pada minggu ini.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Warga Ekuador Kembali Jalani Aktivitas Normal Pasca Teror Geng Kriminal, Pertokoan Mulai Buka
MARCOS PIN / AFP
Pemandangan jalan yang biasanya sibuk dengan lalu lintas sepi dan orang-orang di pusat kota Guayaquil, Ekuador pada 11 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Kota terbesar di Ekuador, Guayaquil mulai kembali menjalani hidup normal secara bertahap setelah kekerasan meningkat pada minggu ini.

Beberapa pertokoan di Guayaquil sudah mulai buka kembali menghidupkan suasana yang sunyi setelah kekerasan meningkat.

Salah satu warga, Tapi Dina Moreno yang merupakan penjual aksesori ponsel di pasar terbesar di Guayaquil mulai membuka tokonya kembali.

Ia memberanikan diri membuka bisnisnya dan kembali bekerja di tengah situasi yang belum aman ini di Ekuador.

Saat ditanya tentang kekerasan, teror dan ancaman geng kriminal di Ekuador, Dina Moreno sangat takut dengan suasana itu.

“Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” kenangnya sambil bergidik, dikutip dari BBC.

Ia menjelaskan, suasana mencekam saat itu dan mengatakan semua pemilik toko memutuskan pulang ke rumah masing-masing.

Berita Rekomendasi

“Ketika kami melihat apa yang terjadi di stasiun TV dan kami mendengar suara tembakan, semua orang menjadi gila dan mulai menutup toko mereka dan berusaha pulang," katanya.

Dina mengaku telah menutup tokonya selama 2 hari.

Ia juga mengajak sang anak untuk menemaninya bekerja lantaran sekolah masih ditutup.

Selain Dina, beberapa pedagang kaki lima hingga pengantar barang membawa kembali kebisingan dan hiruk pikuk pasar tersebut.

Baca juga: Sosok Presiden Ekuador yang Perang Lawan Gengster Narkoba, Usianya 36 Tahun, Pengusaha Pisang

Meskipun sudah mulai membuka gerai, mereka juga masih waspada terhadap kekerasan geng narkoba.

Salah satu pedagang, Jorge, mengatakan para pemilik kios saling mengawasi satu sama lain di bawah tenda putih pasar yang besar.

Mereka juga mengawasi tanda-tanda akan terjadinya lebih banyak masalah atau kembalinya orang-orang bersenjata ke jalan.

Meskipun tidak takut, Jorge mengungkapkan hanya ingin Ekuador kembali damai.

“Saya tidak takut mati. Saya hanya ingin melihat perdamaian kembali di Ekuador," katanya.

Sebagai informasi, pemerintah menegaskan bahwa negaranya kini terlibat perang dengan geng-geng narkoba.

"Kami sedang berperang. Kami tidak bisa menyerah kepada para teroris ini. Kami melakukan apa yang diperlukan untuk menghilangkan ketidakamanan," kata Noboa saat wawancara dengan stasiun radio lokal Radio Canela, dikutip dari Anadolu Agency.

Di tengah kekacauan tersebut, tindakan kekerasan geng yang paling berani terjadi di studio televisi TC di Guayaquil.

Orang-orang bersenjata menyandera staf, mengacungkan senjata ke arah para jurnalis yang sedang siaran langsung.

Tiga belas tersangka telah ditangkap karena penyerangan terhadap studio televisi.​​​​​​

Tidak hanya itu, orang-orang bersenjata mengambil alih fasilitas sebuah universitas di Guayaquil.

Mereka menodongkan senjata kepada mahasiswa.

Para penyerang juga menculik beberapa petugas polisi, salah satunya dipaksa membacakan pernyataan kepada Noboa di bawah todongan senjata.

Meskipun jalan-jalan di Guayaquil kosong selama jam malam, pada siang hari jalanan menjadi lebih sibuk karena orang-orang datang dan pergi melakukan aktivitas normal mereka.

Seiring berlalunya hari dari pengalaman paling mengerikan dalam sejarah modernnya, Ekuador mulai terlihat kembali normal.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Ekuador

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas